kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Produksi Libya turun, harga minyak menguat


Selasa, 29 Oktober 2013 / 08:08 WIB
Produksi Libya turun, harga minyak menguat
Andrew Chia, Cluster CEO Standard Chartered, Indonesia and ASEAN Markets Dok. Pribadi


Sumber: Bloomb | Editor: Asnil Amri

NEW YORK. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik untuk hari ketiga, karena produksi minyak Libya turun. Selain itu, penurunan harga minyak terjadi karena adanya spekulasi dari Federal Reserve AS yang akan mempertahankan laju stimulus.

Harga minyak WTI pengiriman Desember naik 40 sen atau menguat 0,4% menjadi US$ 98,25 per barel pukul 12:47 waktu New York, (28/10). Harga minyak berjangka di New York naik 1% setelah National Oil Corp menyatakan adanya penurunan produksi minyak di Libya karena adanya unjuk rasa buruh.

"Penurunan produksi minyak di Libya menjadi pendorong utama harga minyak, termasuk pendorong harga minyak Brent," kata Jacob Correll, analis Schneider Electric Professional Services kepada Bloomberg di Kentucky.

Selain faktor dari Libya, kenaikan harga minyak dipicu oleh rencana The Federal Open Market Committee  (FOMC) yang akan melakukan pertemuan hari ini (29/10) dan besok (30/10). Menurut survey Bloomberg, salah satu sikap FOMC nantinya adalah memperpanjang pembelian obligasi hingga Maret tahun depan.

Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Desember naik sebesar US$ 1,69 per barel atau naik 1,6% menjadi US$ 108,62 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×