Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Setelah tertekan dalam beberapa waktu lalu, kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kini mulai terlihat pulih. Sepanjang kuartal III-2013, AALI mereguk penjualan senilai Rp 8,29 triliun. Jumlah ini naik tipis 0,41% year on year (yoy).
Penjualan tersebut berasal dari minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan kernel. Sebesar 81,7% penjualan AALI masih disumbang dari CPO. Sampai kuartal III, volume penjualan CPO AALI naik 11,3% yoy menjadi 1,1 juta ton dari sebelumnya 993.729 ton.
Meski volume naik, harga jual produk CPO terlihat masih tertekan. Harga rata-rata penjualan atau average selling price (ASP) CPO AALI sepanjang tahun ini saja sudah turun 11,7% ke posisi Rp 6.835 per kilogram (kg). Padahal tahun lalu, harga jual CPO masih sebesar Rp 7.793 per kg.
Beruntung, penjualan CPO masih terserap konsumen lokal yang membeli sebanyak 1,08 juta ton. Jumlah itu naik 12,1% yoy. Di sisi lain, penjualan untuk pasar atau segmen ekspor justru turun 23,9% yoy menjadi 17.500 ton. Penjualan domestik memang menjadi penyumbang utama dari penjualan CPO, yakni 98,4%.
Penjualan kernel AALI juga meningkat. Pendapatan AALI dari kernel per September mencapai Rp 733,54 miliar atau naik 28,7%. Wajar, sebab volume penjualan kernel AALI di periode itu melejit 59,6% menjadi 237.547 ton.
Cuma, harga kernel juga masih susut hingga 19,3% menjadi Rp 3.088 per kg. "Harga CPO AALI per Oktober 2013 turun sebagai imbas dari turunnya harga CPO dunia," kata Rudy Limardjo, Investor Relations AALI dalam keterangannya, Senin (28/10).
Naiknya volume penjualan ini juga didorong dari kenaikan produksi AALI. Sepanjang sembilan bulan pertama 2013, volume produksi CPO AALI naik menjadi 1,08 juta ton atau naik 4,7% yoy. Namun, total tandan buah segar (TBS) AALI yang dipanen, angkanya justru turun 7,1% yoy menjadi 3,67 juta ton.
Penurunan produksi TBS AALI terjadi di Sumatra sebesar 7,2%, Kalimantan 8,6% dan Sulawesi 3,6%. AALI menambah volume TBS eksternal dari 1,8 juta ton menjadi 2,19 juta ton.
Analis Bahana Securities, Leonardo Henry Gavaza mengatakan, kinerja AALI memang mulai terlihat membaik di kuartal III-2013. "Memang secara musiman, produksi dan permintaan akan naik di kuartal akhir," jelasnya.
Volume penjualan AALI ini sudah sesuai harapan. Leonardo memproyeksikan, hingga akhir 2013, volume penjualan AALI akan mencapai 1,5 juta ton. Perolehan saat ini mencerminkan 73,3% dari target penuh di 2013. "Sepertinya bisa terpenuhi," jelasnya.
Diperkirakan, pada kuartal IV-2013, produksi bakal semakin meningkat, meski masih akan ada sedikit penurunan harga CPO. Dus, kinerja AALI diperkirakan masih akan mendatar sampai akhir tahun. Leonardo merekomendasikan reduce saham AALI dengan target harga Rp 15.000 per saham. Kemarin, harga AALI turun 0,24% ke Rp 20.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News