kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling masih gagal ungguli the greenback


Kamis, 05 Januari 2017 / 18:42 WIB
Poundsterling masih gagal ungguli the greenback


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jika mayoritas mata uang utama dunia lainnya berhasil mengungguli the greenback hari ini, beda cerita dengan poundsterling. Meski didukung data ekonomi yang positif, mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini tetap telan koreksi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/1) pukul 17.10 WIB pasangan GBP/USD masih tercatat koreksi 0,13% ke level 1,2307 dibanding hari sebelumnya.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menambahkan pelemahan GBP/USD terjadi karena memang poundsterling terus dibalut katalis negatif.

Ini mengingat semakin dekatnya kepastian mengenai perumusan Artikel 50 yang akan menegaskan pemisahan Britania Raya dari Uni Eropa pada Maret 2017. “Ada kekhawatiran pelaku pasar yang terus membuat sterling tertekan beban negatif,” imbuh Putu.

Padahal kalau menilik sajian data ekonomi terbaru yakni indeks jasa Inggris Desember 2016 tercatat pertumbuhan dari 55,2 menjadi 56,2. Hal ini sejalan dengan membaiknya sektor konstruksi dan kredit perumahan di Inggris.

Koreksi yang diderita USD pun gagal dimanfaatkan sterling untuk unggul. Pasalnya dalam rilis risalah FOMC Desember 2017 sebagian pejabat The Fed masih merasa kenaikan suku bunga belum terlalu mendesak.

Sementara sebagian lainnya setuju kenaikan dilakukan sebanyak tiga kali tahun ini. Perbedaan pandangan tersebut membawa USD pada koreksi.

“Selain juga pasar menanti pernyataan pejabat moneter Bank of England,” tambah Putu. Ini pula yang lantas mengarahkan Putu pada dugaan kans GBP/USD melemah lagi masih terbuka lebar.

Terutama jika data ekonomi AS benar positif seperti dugaan. Memang diduga upah tenaga kerja dan angka tenaga kerja di AS akan tumbuh positif namun diduga tingkat pengangguran membengkak dari 4,6% menjadi 4,7%. Hal tersebut bisa saja membatasi keunggulan USD.

Jika nantinya data dirilis mengecewakan, ada potensi GBP/USD menguat namun dalam rentang terbatas. “Sebab, di akhir pekan nyaris tidak ada data ekonomi pendukung bagi GBP, kecuali pelemahan yang sudah berlangsung beberapa waktu terakhir membawa aksi bargain hunting,” tutup Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×