Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca keputusan Bank of Japan untuk mempertahankan suku bunga dan tidak melakukan perubahan kebijakan dalam rapat bulanannya, nilai tukar yen ambruk di hadapan the greenback.
Mengutip Bloomberg, Selasa (20/12) pukul 16.45 WIB pasangan USD/JPY melambung 0,85% di level 118,08 dibanding hari sebelumnya.
Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka mengungkapkan dari sisi USD dukungan terbesar adalah pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen yang menyatakan proyeksi ekonomi AS masih positif di tahun 2017 mendatang sejalan dengan hasil pertemuan FOMC pekan lalu.
Ini menambah kekuatan the greenback di hadapan mata uang dunia lainnya. “Apalagi di saat yang bersamaan BoJ terlihat melakukan tapering dari keputusannya mempertahankan kebijakan menghadapi tren positif The Fed,” ujar Suluh.
Hal ini tidak sesuai dengan harapan pasar yang mengharapkan adanya pelonggaran kebijakan baru dari BoJ untuk menyelamatkan yen.
Sehingga untuk jangka pendek terjadi fundamental yang kontras antara USD dan JPY membuat lambungan pasangan ini cukup signifikan. Memang dalam rapat bulanan ini, BoJ mempertahankan suku bunga di level minus 0,10% dan tetap menjaga target inflasi 2017 di 2%.
“Hanya saja pasar juga menangkap sinyal pelemahan yen ini diharapkan oleh para pembuat kebijakan Jepang,” ungkap Suluh. Pasalnya dengan pelemahan yen maka ekspor Negeri Sakura bisa tergenjot.
“Meski kedua negara minim data ekonomi terbaru, tapi pada Rabu (21/12) USD/JPY tetap punya kans lanjutkan penguatan,” tebak Suluh.
Minimnya data ekonomi AS tidak akan menyurutkan langkah USD untuk tetap ungguli yen. Sebab data aktivitas industri Jepang November 2016 diprediksi melambat dari 0,2% menjadi 0,1%. Itu akan semakin menyudutkan posisi yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News