Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di saat the greenback tertatih terserang koreksi teknikal, yen kembali berjaya di pasar. Mengutip Bloomberg, Kamis (5/1) pukul 17.10 WIB pairing USD/JPY menukik sebesar 0,67% di level 116,46 dibanding hari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International mengatakan penantian data sektor tenaga kerja tersebut yang membuat koreksi menyerang USD. Pasalnya dalam rilis risalah FOMC Desember 2017 sebagian pejabat The Fed masih merasa kenaikan suku bunga belum terlalu mendesak.
Sementara sebagian lainnya setuju kenaikan dilakukan sebanyak tiga kali tahun ini. Perbedaan pandangan tersebut membawa USD pada koreksi.
Hanya saja memang koreksi ini sifatnya sementara. Walau memang JPY berhasil memanfaatkan celah tersebut untuk unggul.
“Sementara sektor ekspor Jepang yang pulih meskipun belum signifikan ini cukup membantu yen menguat,” jelas Anthonius. Hal ini disampaikan dalam summary of opinion Bank of Japan yang bernada hawkish.
Data basis moneter Jepang Desember 2016 yang tumbuh dari 21,5% menjadi 23,1% turut menambah dorongan positif bagi yen. Pelemahan USD/JPY bisa saja berlanjut di akhir pekan mengingat data rata-rata pendapatan cash Jepang Desember 2016 yang diperkirakan tumbuh dari 0,1% menjadi 0,2% akan turut memberikan suntikan tenaga bagi yen.
“Tapi kembali lagi, sajian data AS akan menentukan. Kalau positif bisa saja USD/JPY kembali menguat,” tebak Anthonius.
Memang diduga upah tenaga kerja dan angka tenaga kerja di AS akan tumbuh positif namun diduga tingkat pengangguran membengkak dari 4,6% menjadi 4,7%. Hal tersebut bisa saja membatasi keunggulan USD. Selain itu posisi yen yang lebih baik saat ini juga bisa membuatnya bertahan dari gempuran the greenback.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News