kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Platinum lanjutkan tren bearish mingguan


Selasa, 17 Maret 2015 / 15:44 WIB
Platinum lanjutkan tren bearish mingguan
ILUSTRASI. Kawasan properti perkantoran di Jakarta, Jumat (26/8). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pertumbuhan kinerja pendapatan premi industri pada paruh musim 2022, terdorong tren pemulihan dari tiga lini bisnis utama, yaitu asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kredit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/08/2022.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aksi wait and see yang dilakukan oleh pelaku pasar sembari menunggu hasil pertemuan FOMC pada Selasa (17/3) dan Rabu (18/3) membuat harga platinum terpeleset. Bahkan penurunan harga platinum ini yang terdalam sejak 2009 silam.

Mengutip Bloomberg, Selasa (17/3) pukul 14.00 WIB, harga platinum kontrak pengiriman April 2015 di bursa New York Merchantile Exchange menukik 0,5% ke level US$ 1.101 per ons troi. Sedangkan dalam sepekan terakhir harga platinum sudah tersungkur 3%.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka memaparkan bahwa banyak faktor fundamental global yang mempengaruhi tekanan harga. Sebut saja pernyataan yang disampaikan oleh Perdana Menteri China, Li Keqiang pada Minggu (15/3) bahwa China siap ambil tindakan untuk merangsang perekonomiannya.

Ini perlu dilakukan China untuk melawan deflasi. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa China siap mengambil langkah pelonggaran stimulus. “Timing pernyataan nggak pas, malah memberikan angin segar tambahan bagi US$,” kata Ibrahim.

Ditambah, pernyataan Mario Draghi, Presiden European Central Bank juga semakin menegaskan bahwa saat ini zona Eropa sedang berupaya membenahi diri. Kebijakan moneter yang diambil Eropa dengan menggelontorkan stimulus 1,1 triliun euro dalam setahun diharapkan akan membuat perekonomian Eropa semakin kokoh.

“Kedua negara konsumen terbesar komoditas ini memberikan pernyataan lemah di saat AS sedang berjaya,” kata Ibrahim. Akibatnya, timbul pesimisme di pasar global. Pelaku pasar pun memilih menahan daya beli sehingga komoditas termasuk platinum terpuruk.

Dugaan Ibrahim, penurunan harga platinum ini masih akan berlanjut di Rabu (18/3). “Pasar masih akan antisipasi pertemuan FOMC dua hari ini,” paparnya. Fokus pelaku pasar adalah melihat apakah kata “sabar” akan dicabut dari pernyataan The Fed.

Jika kata “sabar” dihilangkan, maka peluang kenaikan suku bunga sudah semakin mendekati waktunya. Ini membuat index dollar AS akan semakin melambung. Sampai Selasa (17/3) pukul 14.20 WIB, index US$ sudah menyentuh level 99,59.

Sedangkan jika kata “sabar” masih tetap digunakan peluang index US$ tetap naik masih terbuka. “Karena jika berkaca pada pertemuan sebelumnya, pasar harus sabar menanti dua pertemuan mendatang, jadi masih ada pertemuan selanjutnya yang akan menjadi penentu,” kata Ibrahim.

Analisis Ibrahim, tekanan terhadap harga platinum masih akan berlanjut dalam sepekan mendatang. Pasar akan terus menanti ketegasan The Fed. Menurut Ibrahim, seharusnya dengan keadaan pasar global seperti ini, baik Eropa dan China jangan memberi pernyataan yang akan menguntungkan US$.

“Tahan komentar yang menunjukkan ekonomi keduanya sedang lemah,” jelas Ibrahim. Keadaan pasar yang seperti ini seharusnya dimanfaatkan China dan Eropa untuk terus menggenjot perekonomiannya. Jadi saatnya nanti suku bunga AS naik, ekonomi global juga sudah membaik. Harga-harga di pasar bisa berpeluang untuk kembali berangsur pulih.

Dari sisi permintaan juga tidak bisa mendongkrak harga, walaupun memang platinum banyak digunakan untuk pembuatan kapal, pesawat dan persenjataan. Namun permintaan saat ini tidak membludak karena baik AS, Rusia dan China sudah memiliki stok platinum yang cukup.

“Selain itu harga platinum sangat tinggi saat ini jadi daya beli tertahan dan memilih menghabiskan stok yang ada,” paparnya.

Tren penurunan harga platinum tidak hanya terlihat secara fundamental tapi juga teknikal. Saat ini indikator moving average dan bollinger band bergerak 20% di atas bollinger bawah dengan indikasi turun. Stochastic 70% negatif serta relative strength index (RSI) 60% negatif, keduanya bergerak ke arah bawah. Hanya garis moving average convergence divergence (MACD) yang wait and see.

Peluang naiknya harga platinum hanya jika pelaku pasar melakukan aksi bargain hunting. “Ketika harga sudah terlampau tinggi, pasar akan memilih untuk menjual di harga tertinggi,” kata Ibrahim. Jadi rebound bisa terjadi jika ada dukungan teknikal. Sedangkan dari sisi fundamental belum akan berubah hingga The Fed menaikkan suku bunga.

“Harga Rabu (18/3) bergerak di kisaran US$ 1.082 – US$ 1.105 per ons troi,” duga Ibrahim. Sedangkan untuk sepekan bergulir di antara support US$ 1.030 per ons troi dan resistance US$ 1.110 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×