kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Masuk Peringkat ke-3 Pengadopsi Kripto, Indonesia Berpeluang jadi Pusat Kripto Asia


Senin, 09 Juni 2025 / 20:52 WIB
Masuk Peringkat ke-3 Pengadopsi Kripto, Indonesia Berpeluang jadi Pusat Kripto Asia
ILUSTRASI. Adopsi kripto di Indonesia yang terus meningkat. Di antara negara pengadopsi kripto lainnya, posisi Indonesia berada di peringkat atas.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Adopsi kripto di Indonesia yang terus meningkat. Di antara negara pengadopsi kripto lainnya, posisi Indonesia berada di peringkat atas.

Menurut laporan The 2024 Geography of Cryoto oleh Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam daftar negara-negara pengadopsi kripto di dunia. Posisi Indonesia berada tepat di atas Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan ekosistem layanan kripto yang besar.

Dalam laporan ini, Indonesia unggul dalam sektor DeFi dan Retail DeFi, menandakan tingginya aktivitas investor ritel dalam transaksi keuangan terdesentralisasi.

Baca Juga: Transaksi Kripto Nasional Capai Rp 35,61 Triliun, Indodax Berkontribusi 42,83%

COO Reku, Robby menyebut capaian ini sebagai potensi bagi Indonesia untuk menjadi pusat kripto Asia. Apalagi, aset kripto di Indonesia tak lagi dianggap sebagai komoditas melainkan instrumen investasi. 

“Hal ini tentunya membuka prospek pengembangan inovasi yang lebih variatif untuk meningkatkan appetite investor di Indonesia, baik dari ritel maupun korporasi,” sebut Robby dalam keterangannya, Senin (9/6). 

Di samping itu, Robby menilai Indonesia masih perlu meningkatkan inovasi di industri blockchain dan Web3 untuk menggenjot pertumbuhan sektor ini. Pasalnya, teknologi yang mendasari aset kripto ini memiliki potensi besar di berbagai sektor lain, termasuk keuangan hingga pendidikan. 

Robby bilang pemanfaatan teknologi blockchain ini dapat didukung oleh banyak pihak, mulai dari pelaku usaha kripto, asosiasi, perguruan tinggi, hingga komunitas. 

“Blockchain berpotensi menjadi teknologi revolusioner yang perlu ditingkatkan melalui kajian dan edukasi. Sehingga ke depannya, manfaat teknologi ini dapat dirasakan oleh lapisan masyarakat yang lebih luas,” imbuh Robby.

Baca Juga: Reku Catat Margin Keuntungan Double Digit Sepanjang Tahun 2024

Selain itu, Robby menilai upaya perluasan inovasi ini juga perlu diimbangi oleh keterlibatan regulator. Dalam hal ini, menurutnya regulator berperan penting dalam memfasilitasi pertumbuhan industri kripto secara berkelanjutan.

Peran tersebut seputar pengawasan, perizinan, perlindungan konsumen, hingga pengembangan regulasi yang sesuai dengan pertumbuhan teknologi. 

“Melalui regulatory sandbox Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelaku usaha turut mengusulkan kajian-kajian terkini di industri kripto dan blockchain di luar kegiatan jual-beli saja,” pungkas Robby.

Secara klasifikasi, Robby menekankan bahwa aset kripto sudah sejajar dengan aset keuangan lainnya. Maka dari itu, setiap inovasi yang ada di aset kripto, baik dari segi pelayanan maupun variasi produk, perlu dikembangkan.

Selanjutnya: Investigasi Kehilangan Iphone, Garuda Indonesia Bebas Tugaskan Semua Kru Terkait

Menarik Dibaca: Dapur Kasmir: Sentuhan Hangat dan Mewah yang Kembali Jadi Tren Favorit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×