Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat, aset kripto semakin menarik perhatian sebagai alternatif investasi. Ketika pasar keuangan mengalami gejolak, aset digital ini mulai dilirik, terutama oleh generasi muda yang melek teknologi.
Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto, menilai bahwa volatilitas kripto bukan hanya risiko, tetapi juga peluang bagi investor yang memahami dinamika pasar.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap mitra dagangnya telah menimbulkan efek domino pada berbagai sektor, termasuk pasar saham dan aset kripto. Meskipun volatilitas tinggi, Bitcoin dinilai telah membuktikan diri sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh berbagai negara maju.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Koin Kripto Apa yang Paling Menarik?
William menyampaikan bahwa volatilitas yang terjadi saat ini sering dimanfaatkan oleh investor berpengalaman untuk membeli aset di harga rendah dan menempatkan investasi jangka panjang.
Ia juga mencatat peningkatan volume transaksi kripto sebesar 30%–50% dalam seminggu terakhir, terutama saat pasar mengalami koreksi. Menurutnya, hal ini mencerminkan tingginya minat investor dalam memanfaatkan pergerakan pasar.
Meski demikian, William menekankan pentingnya edukasi dan strategi investasi yang bijak. Ia mengingatkan bahwa investasi kripto memiliki potensi tinggi, tetapi tetap mengandung risiko yang harus dipahami investor.
“Gunakan dana dingin, yakni dana yang tidak mengganggu kebutuhan utama sehari-hari. Jangan gunakan dana penting seperti dana pendidikan atau kesehatan untuk berinvestasi di aset kripto,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (11/4/2025).
Baca Juga: Ada Ketidakpastian Global, Nilai Transaksi Kripto Melambat di September 2024
Terkait regulasi industri kripto, William menyambut baik transisi pengawasan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia meyakini bahwa langkah ini akan memperkuat ekosistem kripto di Indonesia dan memastikan pertumbuhan industri yang sehat serta berkelanjutan.
“Kami percaya OJK akan membawa industri ini ke arah yang lebih baik. Namun, transisi ini membutuhkan waktu dan penyesuaian dari semua pelaku industri,” jelasnya.