| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 1.929.000 -4.000 -0,21%
USD/IDR 16.274 -99,00 -0,60%
IDX 7.927 68,06 0,87%
KOMPAS100 1.113 9,98 0,90%
LQ45 829 6,70 0,81%
ISSI 265 0,63 0,24%
IDX30 429 3,15 0,74%
IDXHIDIV20 497 3,62 0,73%
IDX80 125 1,07 0,86%
IDXV30 133 1,90 1,45%
IDXQ30 139 1,18 0,85%

Wall Street Dibuka Turun Senin (25/8), Sentimen Powell Mereda Jelang Rilis Data AS

Senin, 25 Agustus 2025 / 21:31 WIB

ILUSTRASI. Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (25/8/2025), setelah reli di sesi sebelumnya yang dipicu sinyal dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell. REUTERS/Adam Gray

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (25/8/2025), setelah reli di sesi sebelumnya yang dipicu sinyal dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 26,5 poin atau 0,06% ke 45.605,25. S&P 500 melemah 9,2 poin atau 0,14% ke 6.457,67, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 30,1 poin atau 0,14% ke 21.466,47.

Investor masih menimbang komentar Powell di Simposium Jackson Hole akhir pekan lalu, di mana ia membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan depan.

Meski begitu, Powell menegaskan keputusan dovish belum pasti, terutama dengan risiko tambahan dari tarif AS yang bisa menekan inflasi.

Pasar kini menanti rilis indeks harga PCE, indikator inflasi pilihan The Fed pada Jumat mendatang, serta data ketenagakerjaan nonfarm payrolls pekan depan.

“Laporan tenaga kerja jauh lebih krusial ketimbang inflasi. Jika pelemahan pasar kerja berlanjut, pemangkasan September hampir pasti terjadi,” kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital.

Komentar Powell mendorong sejumlah broker besar, termasuk Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank, untuk memangkas proyeksi suku bunga sebesar 25 bps pada September. Data LSEG menunjukkan, peluang pemangkasan kini mencapai 79,6%.

Sementara itu, pasar juga menunggu laporan keuangan Nvidia pada Rabu. Saham produsen chip AI itu sempat terkoreksi tipis di pra-pasar, dengan valuasi jumbo US$ 4 triliun akan diuji oleh hasil kinerja dan prospek bisnisnya.