Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pamor yen sebagai aset yang aman kian melejit. Kondisi ketidakpastian akibat pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang minim penjelasan pada Rabu (11/1) kemarin sepertinya turut melemahkan mata uang dunia lainnya.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/1) pukul 18.03 WIB pasangan mata uang EUR/JPY melemah 0,52% ke level 121,51 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Athamas Berjangka sebenarnya masih merasa janggal dengan pelemahan euro terhadap yen. Secara teori seharusnya ketika dollar AS mengalami pelemahan, euro justru dapat menguat. Namun kenyataannya euro tetap mengalami pelemahan dihadapan yen.
“Kalau sudah begini faktor paling dominan dari yen, karena dia mata uang aman orang jadi melirik yen,” terangnya kepada KONTAN, Kamis (12/1).
Ia menduga pelemahan euro terjadi karena belum adanya data dari Uni Eropa yang mendorong penguatan. Meski hari ini (12/1) hasil data inflasi Prancis cukup stabil, data produksi sektor industri Italia meningkat dari 0,2% ke level 0,7% tetapi hal itu tetap tidak mampu mengalahkan kekuatan yen.
“Bisa juga ini faktor teknis karena kebetulan EUR/JPY cukup lama stabil di level 122 makanya ini dipakai untuk profit taking,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Poundsterling belum bisa mengungguli yen
The greenback merosot di depan yen
Yen takluk di hadapan poundsterling
Yen tertekan data ekonomi negatif Jepang
