kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Indofood (INDF) Merosot 14,07% di Kuartal III 2022, Simak Rekomendasi Analis


Rabu, 30 November 2022 / 22:15 WIB
Laba Indofood (INDF) Merosot 14,07% di Kuartal III 2022, Simak Rekomendasi Analis
Laba Indofood (INDF) Merosot 14,07% di Kuartal III 2022, Simak Rekomendasi Analis


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kenaikan penjualan INDF menjadi Rp 80,82 triliun. Realisasi itu tumbuh 11,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,80 triliun.

Sementara, INDF membukukan penurunan laba bersih 14,07% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 4,64 triliun.

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti mengatakan kinerja INDF di sepanjang kuartal III-2022 terlihat cukup tertekan. 

Terlihat perolehan penjualan yang masih mengalami kenaikan meskipun terbatas. Namun, tekanan berasal dari sisi COGS yang meningkat sebesar 14% secara tahunan imbas kenaikan harga bahan baku. 

Baca Juga: Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Merosot 14,07% di Akhir September 2022

Selain itu kenaikan juga cukup signifikan dari sisi beban keuangan mencapai 167% seiring dengan kenaikan suku bunga agresif, turut membebani tingkat profitabilitas hingga mencetak kerugian sebesar 16%. 

Meski demikian, Desy mengatakan anak usaha INDF masih memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan INDF secara konsolidasi meskipun menurun cukup signifikan atau 90%. 

 

"Kami melihat ke depannya kinerja INDF masih akan dibayangi sejumlah tantangan mulai dari pelemahan nilai tukar, kenaikan harga bahan baku, kenaikan cost of fund dan pelemahan daya beli masyarakat," ujar kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11). 

Namun, Desy berharap dengan momentum natal dan tahun baru dapat menstimulus kinerja INDF di tahun 2022 ini. Dimana proyeksi pendapatan hingga akhir 2022 sebesar Rp 107 triliun dan laba Rp 8,9 triliun untuk 2022. 

Desy merekomendasikan saham INDF di hold dengan target harga Rp 6.300 - Rp 6.525 per saham.

Baca Juga: Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Melorot 33,46% Hingga Kuartal III-2022

Sementara Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan fundamental dan tren pendapatan dari tahun ke tahun atau dari sisi top line INDF masih memiliki tren yang positif. 

"Penjualan didukung oleh kinerja dari produk perusahaan dan itu merupakan produk pilihan esensial dari para konsumer," tuturnya. 

Adapun pemulihan ekonomi juga merangsang penguatan daya beli konsumen. Ini dapat memperkuat penjualan termasuk penjualan produk di dalam negeri maupun luar negeri.

Nafan mengatakan tercermin dari indikator daya beli masyarakat yang masih mengalami kenaikan walaupun saat ini tingkat inflasi yang masih di kisaran di bawah level 4%.

Baca Juga: Sentimen Eksternal Dominan, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Selasa (29/11)

Sentimen yang dapat menghambat kinerja INDF berasal dari kenaikan bahan baku pokok, inflasi tinggi, kenaikan harga BBM, dinamika pergerakan harga komoditas sehingga menekan profit margin.

Selain itu, pergerakan rupiah yang masih terdepresiasi oleh dolar secara year to date atau sejak awal tahun dan beban kurs bisa mempengaruhi kinerja INDF. 

"Saya pikir selama masih mencetak kinerja positif dan profitable serta kondisi perekonomian Indonesia relatif solid, tingkat resesi di Indonesia cukup rendah harus masih bisa menjadi katalis positif bagi peningkatan performa kinerja INDF," tuturnya. 

Nafan berharap ke depannya dengan pemerintah menggenjot sektor konsumsi bisa mendukung performa perekonomian Indonesia ke depannya dan diharapkan dapat meningkatkan benefit emiten emiten di sektor konsumer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×