Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat pertumbuhan kinerja hingga kuartal III-2023. Anggota holding PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) ini membukukan laba periode berjalan pada sebesar Rp2,85 triliun.
Laba ANTM ini tumbuh 8% dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp2,63 triliun.
Capaian kinerja Keuangan ANTM yang positif juga tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 5,40 triliun.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) & Inalum Kerjasama Pasokan dan Investasi Ekosistem EV
Pada periode sembilan bulan pertama 2023, capaian laba kotor tercatat sebesar Rp 6,10 triliun, tumbuh 2% dari capaian laba kotor pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,99 triliun.
Namun, kenaikan laba bersih ini terjadi di tengah penurunan pendapatan. Per kuartal III-2023, ANTM membukukan pendapatan senilai Rp 30,8 triliun merosot 8,26% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 33,68 triliun.
Syarif Faisal Alkadrie, Corporate Secretary Aneka Tambang mengungkapkan, kontribusi dominan pendapatan ANTM berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp 26,69 triliun atau setara 86% dari total penjualan bersih.
Hal tersebut sejalan dengan strategi ANTM untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit.
Pada periode periode ini, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM dengan proporsi 62% terhadap total penjualan ANTM, dengan nilai penjualan sebesar Rp 19,29 triliun.
Baca Juga: Lengkap! Update Harga Emas Antam Rutin, Cek Seluruh Produk dan Ukuran
Pada Sembilan bulan pertama 2023, ANTM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang milik perusahaan sebesar 908 kg atau setara 29.193 troy oz.. Sementara itu penjualan logam emas pada periode ini mencapai 19.460 kg atau setara 625.654 troy oz.
Di urutan kedua yakni penjualan segmen nikel, termasuk produk feronikel dan bijih nikel, yang pada Sembilan bulan pertama 2023 mencapai Rp 10,10 triliun, tumbuh 19% dari capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,48 triliun. Penjualan segmen nikel berproporsi 33% terhadap total penjualan ANTM di periode ini.
Volume produksi feronikel ANTM mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel mencapai 14.132 TNi.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 27 Oktober 2023, Cek Daftarnya di Sini
Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian mencapai 10,67 juta wet metric ton (wmt), meningkat 72% secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel ditujukan untuk mendukung pemenuhan peningkatan permintaan dalam negeri.
Volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTM tumbuh positif yakni mencapai 9,41 juta wmt, meningkat 98% jika dibandingkan capaian penjualan per kuartal III-2022 sebesar 4,75 juta wmt.
Kemudian, kontribusi penjualan segmen bauksit dan alumina mencapai Rp1,25 triliun atau dengan proporsi 4% terhadap total penjualan ANTM. Sepanjang Sembilan bulan pertama 2023 ANTM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 1,42 juta wmt, tumbuh 6% dibandingkan capaian pada Sembilan bulan pertama 2022 sebesar 1,34 juta wmt.
Baca Juga: Ciptakan Keberlangsungan Bisnis Pertambangan, MIND ID Patuhi Standar ICMM
Adapun volume penjualan bauksit pada Sembilan bulan pertama 2023 tercatat sebesar 989 ribu wmt, meningkat 6% dibandingkan capaian pada Sembilan bulan pertama 2022 sebesar 936 ribu wmt.
Sementara itu volume produksi produk alumina pada Sembilan bulan pertama 2022 mencapai 114.524 ton alumina, dengan capaian volume penjualan produk alumina mencapai 108.351 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News