kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Laba Merosot, Saham Indo Tambang (ITMG) Dinilai Masih Prospektif


Minggu, 17 Agustus 2025 / 06:35 WIB
Laba Merosot, Saham Indo Tambang (ITMG) Dinilai Masih Prospektif
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dinilai memiliki prospek menarik meski kinerja melemah. Hingga semester I tahun ini, laba bersih ITMG menurun 29,5% secara tahunan menjadi US$ 91 juta. Kinerja tersebut jauh di bawah ekspektasi analis. 

Menurut Analis Maybank Sekuritas Indonesia Hasan Barakwan dalam riset 14 Agustus 2025, laba ITMG pada semester I tahun ini baru mencerminkan 42,3% dari estimasinya untuk tahun 2025 dan 34,1% dari konsensus pasar. Hasan menyebut, penurunan tersebut disebabkan anjloknya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 19,8% secara tahunan. Padahal volume penjualan mengalami pertumbuhan yang kuat. 

Hingga semester I tahun ini, pendapatan ITMG turun 12,4% secara tahunan menjadi US$ 919 juta. Sedangkan EBITDA turun 23,8% menjadi US$ 149 juta dan laba operasional anjlok 29,8% menjadi US$ 125 juta. Margin juga tertekan secara menyeluruh di mana gross margin turun menjadi 24,4% di semester I tahun 2025 dari semester I tahun 2024 sebesar 26,2%. Sementara margin laba bersih menyempit menjadi 9,9% dari periode sama tahun 2024 sebesar 12,3%. 

Baca Juga: Kinerja ITMG Tertekan di Semester I-2025, Cermati Rekomendasi Analis

Kinerja kuartal II tahun ini secara khusus lebih lemah dengan laba bersih turun 60% secara kuartalan menjadi US$ 26 juta. Ini didorong oleh penurunan berurutan dalam pendapatan sebesar 9,5% secara kuartalan dan laba operasional anjlok 45,2% secara kuartalan. 

Menurut Hasan, faktor utama pelemahan kinerja berasal dari penurunan harga jual rata-rata sebesar 19,8% secara tahunan menjadi US$ 78 per ton. Penurunan ini menutupi pertumbuhan volume penjualan yang solid sebesar 8,3% secara tahunan dan manfaat biaya dari penurunan stripping ratio (SR) ke 9,3 kali. 

Pelemahan ini semakin nyata di kuartal II tahun ini sejalan dengan penurunan volume penjualan sebesar -1,7% secara kuartalan dan harga jual rata-rata turun 5,4% secara kuartalan. Stripping ratio meningkat dinilai kurang menguntungkan dari 8,8x pada kuartal I tahun 2025.

"Kami memperkirakan laba akan pulih secara signifikan pada semester II tahun 2025, ini seiring dengan meningkatnya permintaan batu bara dari China menjelang musim dingin, yang berpotensi mendorong harga dan menutupi kinerja lemah di paruh pertama tahun ini," ujar Hasan dalam riset. 

Di sepanjang tahun ini, pendapatan ITMG diperkirakan mencapai US$ 2,17 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 215 juta. Sementara di tahun 2026, pendapatan dan laba bersih ITMG masing-masing diperkirakan sebesar Rp US$ 2,16 miliar dan US$ 171 juta. 

Baca Juga: Harga Batubara Melorot, Laba dan Pendapatan ITMG Merosot

Karena itu, Hasan mempertahankan rekomendasi Hold untuk saham ITMG dengan target harga yang berbasis DCF yang tidak berubah sebesar Rp 21.000 per saham. Jumat (15/8), harga saham ITMG ditutup di level Rp 22.250 per saham, turun 0,67% dari hari sebelumnya. 

Selanjutnya: 3 Alasan Susu Kedelai Bagus Diminum saat Diet Tubuh, Apa Sajakah Itu?

Menarik Dibaca: 3 Alasan Susu Kedelai Bagus Diminum saat Diet Tubuh, Apa Sajakah Itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×