Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Mulai dari meningkatnya tingkat inklusi dan literasi, porsi investor yang masih punya potensi tinggi hingga prospek ekonomi Indonesia yang relatif stabil dalam jangka panjang.
"Permintaan masih relatif tinggi untuk kebutuhan pendanaan di pasar modal oleh perusahaan. Terlebih daya tarik hingga 2023 masih tetap ada," ucap Praska.
Kerek Target Pencatatan
Seiringan dengan tingginya minat penggalangan dana di pasar modal. BEI pun mengerek target pencatatan efek baru di 2023 ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna bilang awalnya pihaknya memasang target untuk masing-masing instrumen, tapi sekarang target direvisi dengan total pencatatan efek baru.
Baca Juga: Ekspansi MPX Logistics (MPXL) Mengangkut Cuan dari Material Konstruksi
"Bursa telah merevisi target jumlah pencatatan efek baru menjadi 200 untuk seluruh instrumen. Bursa memberikan perhatian dan upaya kepada semua instrumen," kata Nyoman, Kamis (27/7).
Awalnya, BEI mencanangkan bisa memboyong 57 perusahaan baru untuk IPO. Namun hingga 28 Juli 2023, sudah ada 51 perusahaan anyar yang mencatatkan sahamnya di bursa.
Nyoman membeberkan sebuah IPO bisa dikatakan berhasil ketika ekspektasi dan tujuan IPO yang ditetapkan oleh pemegang saham dan jajaran manajemen dapat terpenuhi.
"Keberhasilan IPO tidak hanya ditentukan dari besar dana yang diperoleh di primary market tapi juga performa di secondary market," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News