Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dana kelolaan reksadana pasar uang Sucorinvest Asset Management (AM) meningkat. Berdasarkan data Infovesta, dana kelolaan Sucorinvest Sharia Money Market Fund (SSMMF) meningkat 131,5% sepanjang semester I 2025.
Direktur Investasi Sucorinvest AM, Dimas Yusuf menjelaskan, Sucorinvest Sharia Money Market Fund (SSMMF) mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah langganan sepanjang tahun ini. Sucorinvest meyakini peningkatan ini mencerminkan perubahan preferensi investor yang kini lebih condong pada instrumen berisiko rendah, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
“Per akhir Juni 2025, AUM SSMMF telah tumbuh menjadi Rp 6,12 triliun, naik dari Rp 2,64 triliun di awal tahun,” ujar Dimas kepada Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Masih Juara hingga Pertengahan 2025, Segini Imbal Hasilnya
Dimas menilai, pertumbuhan itu menjadi bukti kepercayaan investor terhadap SSMMF dan pendekatan investasi Sucorinvest yang berorientasi pada kinerja yang stabil, konsisten, dan sesuai prinsip syariah.
Sucorinvest juga secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) dan terus mencari kemitraan baru untuk memperluas jangkauan distribusi produk. Hal ini agar dapat menjangkau lebih banyak investor di seluruh Indonesia.
“Dengan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih lanjut di tahun 2025, meskipun kemungkinan besar dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan perkiraan awal, kami melihat bahwa SSMMF tetap menjadi pilihan menarik untuk membantu investor menjaga stabilitas dan likuiditas portofolionya di tengah ketidakpastian pasar global,” terang Dimas.
Sucirinvest terus memantau kinerja produk secara aktif, serta memastikan bahwa peringkat kredit dari setiap instrumen investasi yang dimiliki tetap berada pada level yang sehat. Langkah ini diambil untuk mempertahankan stabilitas portofolio, sambil tetap memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi investor.
“Secara umum, reksa dana pasar uang mengalami peningkatan dana masuk pada tahun ini, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun, karena investor semakin banyak mengalihkan dananya dari aset berisiko tinggi ke aset berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang,” kata Dimas.
Berdasarkan data Infovesta, Asset Under Management Reksadana Pasar Uang pada awal tahun tercatat Rp 86,9 triliun dan sudah naik ke Rp 88,8 triliun hingga 30 Juni 2025.
Baca Juga: BRI-MI Catat Dana Kelolaan Reksadana Rp 41 Triliun Per Juni 2025
Selanjutnya: Tarif AS Turun Jadi 19%, Menteri UMKM Beberkan Dampaknya Bagi UMKM
Menarik Dibaca: Cadbury Dairy Milk Gandeng Enhypen Rilis Cokelat Susu Klasik dengan Resep Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News