kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%


Jumat, 28 Agustus 2020 / 15:01 WIB
Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%
ILUSTRASI. Ilustrasi infrastruktur gas untuk pembangkit listrik. Jalankan Program Gasifikasi Pembangkit Listrik, PGN (PGAS) bangun klasterisasi Infrastruktur LNG


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)  berupaya mempertahankan cashflow di tengah pandemi Covid-19. Oleh karenanya, alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) akan digunakan dengan lebih berhati-hati. 

Oleh karenanya, capex yang akan terserap sepanjang tahun 2020 ini diperkirakan hanya sekitar 40% hingga 44%.

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) proyeksikan pendapatan turun 10% di tahun 2020

"Secara korporasi kami akan memprioritaskan capex yang memang bisa menghasilkan revenue dalam jangka pendek," jelas Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban dalam konferensi pers Public Expose Live yang digelar secara daring, Jumat (28/8). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, capex akan difokuskan untuk proyek PGN yang dalam waktu dekat ini memerlukan dana besar, seperti proyek Rokan dan pengembangan WK Pangkah. 

Asal tahu saja, hingga semester I 2020 realisasi capex emiten berkode PGAS itu mencapai kurang lebih 10%. Adapun dalam pemaparannya dijelaskan, budget yang disetujui sepanjang tahun 2020 ini sebenarnya mencapai US$ 823 juta.

Untuk mempertahankan cashflow di tengah pandemi Covid-19, PGAS juga menekan operational expenditure (opex) hingga US$ 100 juta. Pemangkasan opex salah satunya dilakukan oleh anak usaha PT Saka Energi Indonesia yang bergerak di sektor minyak dan gas upstream. Mengingat harga minyak yang tengah lesu, Saka melakukan efisiensi opex antara 20% hingga 25%. 

Baca Juga: PGN teken perjanjian jual beli gas dengan Energi Listrik Batam

Sebagai induk usaha, PGAS juga mengharapkan Saka menggunakan capex yang dimilikinya sesuai dengan skala prioritas. "Seperti kalau ada yang bisa diundur tahun depan, itu akan dilakukan oleh manajemen Saka. Khususnya komitmen-komitmen investasi yang sudah disepakati oleh pemerintah untuk pengembangan WK di Saka," jelas Arie lagi.

Adapun terkait prioritas ini, SAKA akan  melakukan negosiasi ulang kepada berbagai pihak, baik pemerintah maupun vendor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×