Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Selasa (20/2). Kemarin, kurs rupiah spot melemah 0,18% Rp 15.660 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah 0,18% ke Rp 15.659 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan bahwa rupiah berpotensi bergerak datar (sideways) di perdagangan Rabu (21/2). Sebab, para investor akan menunggu pandangan dari BI terkait dengan arah kebijakan moneter Bank Indonesia di tahun 2024.
Dia memperkirakan, kurs rupiah hari ini akan bergerak di level Rp 15.625 per dolar AS–Rp 15.725 per dolar AS di perdagangan hari ini, Rabu (21/2). Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong memproyeksi, rupiah kemungkinan bakal lanjut tertekan dalam kisaran Rp 15.600 per dolar AS–Rp 15.700 per dolar AS.
Josua mencermati, pelemahan rupiah kemarin cenderung didorong oleh sentimen risk-off di pasar Asia akibat PM Thailand mendesak bank sentral Thailand untuk segera melakukan pemotongan suku bunga karena mempertimbangkan ekonomi Thailand sudah memasuki krisis.
Baca Juga: Diterpa Resesi, Mata Uang Inggris dan Jepang Bakal Terdepresiasi?
“Desakan tersebut mendorong kekhawatiran pasar terhadap stabilitas dari perekonomian di kawasan Asia Tenggara,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (20/2).
Dari internal, lanjut Josua, rupiah cenderung melemah karena dipengaruhi oleh sentimen Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung hingga hari ini.
Lukman menambahkan, rupiah dan mata uang Asia lainnya pada umumnya masih melemah terhadap dolar AS yang menguat, seiring investor mengantisipasi nada hawkish pada risalah pertemuan FOMC pekan ini.
“Rupiah diperkirakan masih akan dalam tekanan dolar AS,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (20/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News