kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Rupiah Diprediksi Melemah Jelang Rilis Hasil FOMC The Fed dan RDG Bank Indonesia


Rabu, 20 September 2023 / 06:45 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah Jelang Rilis Hasil FOMC The Fed dan RDG Bank Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam waktu dekat akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). FOMC The Fed berlangsung pada 19-20 September 2023, sedangkan RDG BI pada 20-21 September 2023. 

Kelapa Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% pada pertemuan pekan ini. Kebijakan BI didasari oleh stabilnya inflasi Indonesia di kisaran target inflasi BI serta masih stabilnya nilai tukar rupiah saat ini. 

“Meski rupiah masih cenderung melemah, terutama pada kuartal III 2023 ini, saya memperkirakan depresiasi ini cenderung bersifat temporer akibat dari sentimen risk-off di pasar Asia,” kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id. Selasa (19/9).

Baca Juga: Jelang Rilis FOMC dan RDG BI, Simak Pergerakan Rupiah pada Rabu (20/9)

Pelemahan nilai tukar rupiah juga tidak terlalu dalam sehingga dampaknya pada perekonomian cenderung terbatas. Terlebih lagi, BI dalam beberapa pertemuan menegaskan akan melalukan stabilisasi nilai tukar melalui berbagai kebijakan moneter, namun tidak melalui kebijakan suku bunga.

The Fed juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25%-5,50% pada rapat FOMC bulan September ini sekalipun inflasi AS bulan Agustus 2023 cenderung meningkat ke level 3,7% dari bulan sebelumnya 3,2%. 

Namun, The Fed masih membuka peluang untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 bps ke level 5,75%. “Jadi, sekalipun Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya, namun Fed masih akan kembali menaikkan suku bunganya serta mempertahankan untuk beberapa waktu setelahnya,” tutur Josua.

Oleh sebab itu, fenomena higher for longer dari Fed Fund Rate (FFR) cenderung akan mempengaruhi sentimen di pasar keuangan global. Investor akan tetap mencermati seberapa lama  FFR akan dipertahankan di level yang tinggi sehingga mendorong ketidakpastian investasi. 

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah pada Rabu (20/9)

Josua memperkirakan, nilai tukar USD/IDR akan berada di rentang Rp 15.325-Rp 15.425 per dolar AS. Prediksi ini dengan asumsi The Fed memperatahankan FFR sesuai ekspektasi dan BI mempertahankan suku bunganya di level saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×