kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Di Tengah FOMC, Intip Prediksi Rupiah Untuk Rabu (13/12)


Rabu, 13 Desember 2023 / 06:20 WIB
Di Tengah FOMC, Intip Prediksi Rupiah Untuk Rabu (13/12)
ILUSTRASI. Pergerakan terbatas rupiah disebabkan oleh sikap investor yang menanti data inflasi AS dan rapat FOMC.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah spot menguat tipis 0,01% ke Rp 15.621 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (12/12). Sebaliknya, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau melemah 0,11% secara harian ke posisi Rp 15.631 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menilai, rupiah dan mata uang regional lainnya pada umumnya bergerak datar di perdagangan. Investor cenderung wait and see menantikan data inflasi AS.

Dia menambahkan, rilis data inflasi AS akan menentukan nasib rupiah di perdagangan Rabu (13/12). Apabila inflasi sesuai dengan perkiraan, investor masih akan menantikan FOMC meeting pada Rabu malam.

“Saya perkirakan rupiah masih akan tertekan namun terbatas,” ungkap Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (12/12).

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.600 per dolar AS–Rp 15.700 per dolar AS di perdagangan Rabu (13/12).

Baca Juga: Prospek Pertumbuhan Belanja Masyarakat pada 2024 Dibayangi Inflasi hingga Tarif Cukai

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah bergerak sideways alias datar dalam rentang yang terbatas pada perdagangan hari ini, sejalan dengan pergerakan mata uang Asia lainnya. Pergerakan terbatas rupiah disebabkan oleh sikap investor yang menanti data inflasi AS, Selasa (12/12) malam.

Inflasi AS bulan November diperkirakan 0,0% secara bulanan dan 3,1% secara tahunan atawa year on year (YoY) dari bulan sebelumnya 3,2% YoY, sementara inflasi inti diperkirakan stabil di kisaran 4,0%.

“Data inflasi ini akan menjadi salah satu rujukan proyeksi arah dari kebijakan Fed ke depannya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (12/12).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,11% ke Rp 15.631 Per Dolar AS, Selasa (12/12)

Josua melihat, sejauh ini investor masih memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga di bulan Desember 2023. Serta, The Fed diproyeksi mulai melakukan pemotongan suku bunga di pertengahan tahun 2024.

Pada perdagangan hari ini, Josua memprediksi rupiah akan bergerak menguat terbatas yang sejalan dengan proyeksi bahwa tingkat inflasi AS akan cenderung stagnan di bulan November 2023. Pasca inflasi, investor juga akan melihat bagaimana sinyal Fed untuk 2024 dari FOMC Deember.

 Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.575 per dolar AS–Rp15.675 per dolar AS pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×