kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Berpotensi Bergerak Fluktuatif, Cermati Sentimen Penggerak Rupiah, Senin (3/11)


Senin, 03 November 2025 / 06:45 WIB
Berpotensi Bergerak Fluktuatif, Cermati Sentimen Penggerak Rupiah, Senin (3/11)
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, pekan lalu. Nilai tukar rupiah di pasar spot terus tertekan hingga level Rp 16.583 per dolar AS, melemah 0,12% pada penutupan perdagangan Senin (6/10/2025). Pergerakan rupiah sejalan dengan seluruh mata uang di Asia. Yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ambles 1,69%, disusul peso Filipina yang ditutup anjlok 0,82%.?(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika (AS) pada Jumat (31/10/2025). 

Mengacu data Bloomberg, pada Jumat (31/10/2025), rupiah ditutup menguat 0,03% dari perdagangan sebelumnya ke level Rp 16.631 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup menguat 0,09% ke Rp 16.625 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mencermati, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang sepakat untuk memangkas tarif 10% atas impor yang terkait dengan fentanil.

"Sementara itu, China melanjutkan pembelian kedelai AS dan menghentikan sementara pembatasan ekspor logam tanah jarang yang baru," katanya dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Senin (3/11), The Fed Masih Menahan Laju Mata Uang Garuda

Adapun di Asia, Ibrahim menuturkan, aktivitas manufaktur Tiongkok menyusut lebih dari yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen di antara bisnis lokal sebagian besar masih negatif.

Lebih lanjut, Purchasing Managers' Index (PMI) komposit Tiongkok juga hampir berubah negatif pada bulan Oktober, seiring bisnis lokal bergulat dengan belanja swasta yang lesu dan tarif ekspor AS yang tinggi.

Dari domestik, Ibrahim mencermati, untuk perdagangan Senin (3/11/2025), rupiah dapat dipengaruhi oleh kinerja perekonomian yang membaik. 

Pasalnya, indikator ekonomi terbaru turut meyakinkan optimisme terhadap prospek ekonomi Tanah Air. Contohnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 115, menandakan masyarakat masih berada dalam zona optimis.

Selain itu, Ibrahim melihat reformasi struktural terus didorong melalui deregulasi kemudahan berusaha.

"Hal ini seiring implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang diharapkan akan mendorong proses perizinan berusaha menjadi semakin cepat, mudah, dan pasti," jelasnya.

Baca Juga: Rupiah Bergerak Terbatas, Pasar Nantikan Data Neraca Perdagangan dan Inflasi

Di sisi lain, dari eksternal, Ibrahim melihat rupiah masih akan dipengaruhi sinyal Ketua The Fed Jerome Powell yang mengisyaratkan ketidakpastian tentang pemangkasan lebih lanjut.

Komentar Powell, lanjutnya, mendorong peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar AS.

Dus, untuk Senin (3/11/2025), Ibrahim menaksir rupiah masih akan fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp 16.630-Rp 16.680 per dolar AS.

Selanjutnya: Awal Pekan di Awal November, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (3/11)

Menarik Dibaca: Huawei Mate 80 Adopsi Modul Kamera Berbentuk Cincin? Cek Spesifikasinya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×