kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.682   29,00   0,17%
  • IDX 8.266   102,61   1,26%
  • KOMPAS100 1.151   14,90   1,31%
  • LQ45 842   10,22   1,23%
  • ISSI 286   3,42   1,21%
  • IDX30 443   5,54   1,27%
  • IDXHIDIV20 511   7,75   1,54%
  • IDX80 129   1,71   1,34%
  • IDXV30 138   1,46   1,07%
  • IDXQ30 141   1,94   1,40%

IHSG Berpotensi Bergerak Landai di November, Cermati Saham Rekomendasi Analis


Senin, 03 November 2025 / 05:23 WIB
IHSG Berpotensi Bergerak Landai di November, Cermati Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. IHSG Masih Melemah-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (28/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak lebih landai pada November 2025, cek saham-saham pilihan analis.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak lebih landai pada November 2025, meski peluang terjadinya window dressing menjelang akhir tahun masih terbuka.

Sepanjang Oktober 2025, IHSG tercatat naik 1,28%. Kenaikan tersebut juga disokong masuknya dana asing sebesar Rp 2,48 triliun di pasar reguler dan Rp 5,55 triliun di seluruh pasar.

Sebagai perbandingan, pada November 2024 IHSG berada di level 7.114,2 atau terkoreksi 6,07% secara bulanan (month-on-month) dibanding Oktober 2024. Saat itu, rata-rata nilai transaksi juga turun 8,93% mom.

Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su, memperkirakan kemungkinan koreksi kembali terjadi pada November tahun ini. Namun ia menilai pasar tetap bisa berharap pada efek window dressing, meskipun dampaknya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis, Kamis (30/10)

“Tapi efek positifnya kemungkinan tidak sekuat tahun-tahun lalu, karena volatilitas pasar di tahun 2025 masih tinggi dan secara tahunan asing masih net sell besar,” ujar Harry kepada KONTAN, Minggu (2/11/2025).

Harry menambahkan, risiko utama bagi pergerakan IHSG pada bulan ini berasal dari tensi dagang antara Amerika Serikat dan China serta perlambatan ekonomi global yang dapat menekan minat risiko investor. 

“Di dalam negeri, isu fiskal serta potensi aksi ambil untung menjelang akhir tahun juga bisa menahan optimisme,” katanya.

Hanya Tiga Kali Menguat dalam 9 Tahun

VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, mencatat bahwa dalam sembilan tahun terakhir IHSG hanya tiga kali menguat di bulan November, yakni pada 2018, 2020, dan 2023.

“Polanya di ketiga tahun itu serupa, yaitu IHSG terkoreksi pada Oktober dan kemudian menguat di November,” jelas Audi.

Baca Juga: Laba Telkom (TLKM) Tergerus 10,69% di Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Analis

Menurutnya, ada empat sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG di November 2025.

Pertama, aksi ambil untung setelah kenaikan di Oktober. Kedua, periode wait and see menjelang window dressing, di mana sejumlah manajer investasi global akan melakukan rebalancing portofolio atau tax loss harvesting.

Ketiga, hasil kinerja keuangan kuartal III 2025 yang sudah priced-in sehingga tidak lagi menjadi pendorong signifikan. Keempat, adanya distribusi dividen interim dari beberapa emiten.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×