kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi menurun dan nilai tukar membaik jadi sentimen positif sektor consumer goods


Minggu, 06 Januari 2019 / 19:20 WIB
Inflasi menurun dan nilai tukar membaik jadi sentimen positif sektor consumer goods
ILUSTRASI. Belanja konsumen


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai dua faktor yang cukup mempengaruhi sektor consumer goods adalah dari sisi inflasi serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Biaya emiten konsumen banyak dipengaruhi dua hal tersebut.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Isnaputra Iskandar dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (4/1) mengatakan, rendahnya inflasi dan penguatan nilai tukar rupiah akan berdampak positif tidak hanya kepada tingkat percaya diri konsumen, melainkan juga dari biaya yang akan timbul oleh emiten-emiten consumer goods.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi Desember 2018 sebesar 3,13% year on year (yoy). Inflasi tahunan di bulan Desember 2018 tersebut sama dengan inflasi keseluruhan tahun 2018. Pencapaian inflasi 2018 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,61%.

Nilai tukar rupiah masih terus menunjukan penguatan. Rupiah berada di level Rp 14.270 per dollar Amerika Serikat.

Dus, pasar merespons positif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor consumer goods berhasil menghijau 2,98% year to date (ytd), yang tertinggi dibandingkan sektor lain.

ICBP, buy, target harga Rp 11.500 per saham. Segmen menengah ke bawah juga akan mendapat manfaat dari kenaikan upah minimum 8,03%, tidak adanya kenaikan tarif listrik dan alokasi anggaran negara yang lebih tinggi untuk dana desa dan pemilihan umum,” ujar Isnaputra dalam risetnya.

Selain itu, saham consumer lain yang bisa diperhatikan adalah GGRM. Tidak adanya kenaikan harga cukai tahun ini akan mendorong pertumbuhan volume yang lebih cepat dari produk-produk dengan margin yang lebih tinggi. Target harga GGRM berada di Rp 100.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×