kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor saham konsumen paling moncer pada pekan pertama 2019


Minggu, 06 Januari 2019 / 19:08 WIB
Sektor saham konsumen paling moncer pada pekan pertama 2019
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor consumer goods tercatat menjadi sektor yang paling moncer pada perdagangan saham di pekan pertama bulan Januari 2019. Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) consumer goods industry berhasil menghijau 2,98% year to date (ytd).

Jika mengurut berdasarkan kapitalisasi pasar, tercatat 5 saham terbesar seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih berjalan mulus.

Secara year to date, HMSP naik 7,01%, UNVR naik 5,29%, GGRM turun tipis 0,15%, ICBP naik 1,44% dan KLBF naik 3,29%. Sejalan, moncernya saham ini diikuti dengan sentimen positif dari rilis ekonomi dalam negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi Desember 2018 sebesar 3,13% year on year (yoy). Inflasi tahunan di bulan Desember 2018 tersebut sama dengan inflasi keseluruhan tahun 2018. Pencapaian inflasi 2018 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,61%.

Selain itu, nilai tukar rupiah pun terus menunjukan penguatan. Rupiah masih menguat 0,97% ke level Rp 14.270 per dollar Amerika Serikat.

Di kondisi ini, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada justru menilai, sentimen yang menggerakkan sektor ini adalah dari kinerja emiten serta anggapan mulai membaiknya tingkat konsumsi masyarakat.

“Di sisi lain, pergerakan harga yang cenderung turun memberikan asumsi harga bahan baku lebih rendah sehingga dinilai dapat meningkatkan margin keuntungan,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (6/1).

Terkait data inflasi, menuruntnya data tersebut belum bisa mencerminkan membaiknya emiten consumer goods. Pasalnya inflasi yang menurun masih disumbang dari turunnya harga transportasi.

Sebagai catatan beberapa sentimen yang perlu diperhatikan untuk sektor ini adalah harga bahan baku, permintaan di masyarakat, harga jual, margin keuntungan, biaya produksi, biaya distribusi dan iklan. “Untuk konsumer dari sisi kinerja UNVR, ICBP dan INDF. Namun untuk trading bisa KAEF dan INAF,” kata Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×