kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Rencana Spin Off Unit Bisnis Fiber Optik Jadi Katalis, Cek Rekomendasi Telkom (TLKM)


Selasa, 12 Agustus 2025 / 17:48 WIB
Rencana Spin Off Unit Bisnis Fiber Optik Jadi Katalis, Cek Rekomendasi Telkom (TLKM)
ILUSTRASI. Rencana Telkom melakukan pemisahan unit bisnis infrastruktur fiber optiknya dinilai menjadi sentimen positif. ?


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) untuk melakukan pemisahan atau spin off unit bisnis infrastruktur fiber optiknya kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau Infranexia dinilai menjadi sentimen positif. 

Seperti diketahui, Grup Telkom memiliki sekitar 180.000 kilometer (km) fiber optik atau setara dengan empat kali keliling bumi. Namun aset itu hanya masih digunakan oleh internal Grup Telkom. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Arthur Angelo Syailendra mengatakan nantinya Infranexia akan berdiri sendiri menjadi perusahaan baru, bukan sebagai unit bisnis di bawah Telkom lagi.

Baca Juga: Transformasi Telkom (TLKM), Rampingkan Anak Usaha Hingga Fokus di Bisnis Besar

“Saat ini 99% pendapatan FiberCo masih berasal Telkom. Namun kami harapkan 15% revenue atas entitas spin off itu akan berasal dari pihak ketiga,” jelas Angelo, Senin (11/8/2025). 

Dengan aset tersebut, Infranexia dapat melayani kebutuhan sekitar 1.300 penyedia internet atau Internet Service Provider (ISP) dan pemain teknologi besar lainnya seperti Google dan Microsoft. 

“Tahap pertama pada akhir 2025, antara 50%–54% dari total aset Rp 150 triliun akan ditransfer ke Infranexia. Proses transfer 100% rampung enam bulan kemudian,” kata Angelo. 

Dia bilang spin off unit bisnis infrastruktur fiber optik ini akan menjadi yang terbesar di Grup Telkom, setelah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel yang berfokus di aset menara telekomunikasi. 

Head of Research KISI Sekuritas Muhammad Wafi menyebut rencana spin off unit bisnis fiber ini bisa menjadi katalis positif karena membuka peluang monetisasi yang sangat besar.

Menurutnya, model spin-off ini biasanya memungkinkan TLKM mendapatkan one-off gain dari penjualan kepemilikan dan potensi recurring income dari skema sewa atau penggunaan fiber oleh entitas baru. 

“Sehingga bisa memperbaiki neraca dan dukung pendanaan ekspansi di segmen yang high growth seperti cloud, data center, business to business digital services,” jelas Wafi kepada Kontan, Selasa (12/8/2025). 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Targetkan Spin Off Bisnis Fiber Optik Rampung Pertengahan 2026

Wafi menilai dari segi prospek, spin-off ini bisa memberikan fleksibilitas bagi TLKM untuk membuka value dan mempercepat ekspansi fiber optik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ARPU dan kualitas layanan. 

Setali tiga uang, Equity Research Associate Mirae Asset Sekuritas Wilbert Arifin menilai rencana spin off ini merupakan upaya positif dari Telkom untuk meningkatkan utilisasi asetnya karena akan menjadi sumber pendapatan baru. 

“Namun perlu dicatat, Telkom juga perlu memastikan tambahan pendapatan ini bisa tetap dilakukan tanpa merusak daya saing dari bisnis yang bergerak di bidang yang sama dengan pengguna asetnya itu,” katanya. 

Selanjutnya: Israel Membombardir Kota Gaza Semalam, Hamas Siap Kembali ke Meja Perundingan

Menarik Dibaca: Ini 5 Manfaat Kas Kecil bagi Kelancaran Keuangan Usaha, yuk Simak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×