kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Sharia Stock Index Turun 1,14% Sejak Awal Tahun, Intip Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 12 Maret 2024 / 16:50 WIB
Indonesia Sharia Stock Index Turun 1,14% Sejak Awal Tahun, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Memasuki masa puasa atau Ramadan, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) terkoreksi 1,14% secara year to date (ytd) atawa sejak awal tahun hingga Jumat (8/3).


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki masa puasa atau Ramadan, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) terkoreksi 1,14% secara year to date (ytd) atawa sejak awal tahun hingga Jumat (8/3). 

Penurunan ISSI ini berkebalikan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 1,50% sejak awal tahun. Kenaikan IHSG menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) disokong saham-saham perbankan.

Lima top leaders penggerak IHSG sejak awal tahun adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Nègara Indonesia Tbk (BBNI). Hanya AMMN yang bergerak di luar sektor perbankan.

Secara historikal, dalam dua tahun terakhir pada saat bulan Ramadan, indeks ISSI cenderung menguat.  Seperti pada bulan April 2023 yang naik 1,13% dan April-Mei 2022 yang menguat 4,56%.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Cenderung Menguat pada Rabu (13/3), Cermati Saham Rekomendasi Analis

Senior Investment Information Mrae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi pergerakan indeks ISSI selama bulan Ramadan akan positif. Pergerakan indeks ISSI didorong peningkatan aktivitas konsumsi rumah tangga.

"Biasanya sih mendorong peningkatan aktivitas konsumsi rumah tangga, ya, dan ini bisa memberikan peningkatan demand terhadap saham-saham terkait," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (12/3).

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan add saham ACES dengan target harga Rp 860 - Rp 910 per saham, lalu akumulasi pada saham ANTM dengan target harga Rp 1.580 - Rp 1.650 per saham.

Kemudian akumulasi saham ASII dengan target harga Rp 5.400 - Rp 5.825 per saham, akumulasi saham ESSA dengan target harga Rp 570 - Rp 630 per saham, akumulasi pada saham ICBP dengan target harga Rp 11.150 - Rp 11.825 per saham.

Nafan juga merekomendasikan akumulasi saham INDF dengan target harga Rp 6.500 - Rp 6.750 per saham, akumulasi saham INKP dengan target harga Rp 8.900 - Rp 10.200 per saham, akumulasi saham MYOR dengan target harga Rp 2.530 - Rp 2.850 per saham.

Baca Juga: Indonesia Sharia Stok Index (ISSI) Turun 1,14% Sejak Awal 2024 Saat IHSG Naik 1,5%

Sementara pada saham PGAS, Nafan merekomendasikan add dengan target harga Rp 1.210 - Rp 1.300 per saham, akumulasi pada saham TLKM dengan target harga Rp 4.040 - Rp 4.240 per saham, dan akumulasi pada saham UNTR dengan target harga Rp 25.000 - Rp 27.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×