kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lalu Lintas Jalan Tol Ramai di Akhir Tahun, Intip Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)


Rabu, 20 Desember 2023 / 17:21 WIB
Lalu Lintas Jalan Tol Ramai di Akhir Tahun, Intip Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)
ILUSTRASI. Jasa Marga (JSMR) siap menyambut lalu lintas jalan tol yang lebih ramai saat periode akhir tahun.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap menyambut lalu lintas jalan tol yang lebih ramai saat periode akhir tahun. Bisnis JSMR diproyeksi tetap lancar di tahun depan salah satunya berkat ekspansi penambahan jalan tol yang terus berlanjut.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, prospek kinerja emiten jalan tol secara umum masih positif hingga akhir tahun 2023. Ini didorong oleh beberapa faktor seperti peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan pelonggaran PPKM dan pemulihan ekonomi, musim liburan akhir tahun yang biasanya ramai dengan aktivitas mudik dan liburan, serta potensi kenaikan tarif jalan tol.

Sukarno menyoroti, pada kuartal IV khususnya momentum pergantian tahun memang menjadi periode paling ramai dalam lalu lintas jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Di samping karena adanya aktivitas mudik dan liburan akhir tahun, penyelesaian jalan tol Cinere-Serpong seksi 2 berpeluang menambah kontribusi terhadap pendapatan JSMR di akhir tahun 2023.

Baca Juga: Saat Ini, Jalan Tol Trans Jawa Sepanjangf 1065,50 Km dan akan Sampai Banyuwangi

Tahun depan, pendapatan JSMR dari lalu lintas jalan tol juga diperkirakan tetap lancar seiring peningkatan mobilitas masyarakat berkat pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Selain itu, pundi-pundi pendapatan kian menebal dari rencana penambahan panjang jalan tol yang dikelola JSMR, potensi kenaikan tarif jalan tol, serta tambahan dana segar dari divestasi Jalan Tol Trans Jawa (JTT) di tahun 2024.

Sukarno memproyeksikan pendapatan JSMR akan tumbuh sekitar 10%-15% YoY di tahun 2024. Sedangkan, laba bersih emiten pelat merah tersebut diperkirakan bertumbuh 15%-20% secara tahunan.

Namun, perlu diwaspadai potensi kenaikan kasus covid-19 baru-baru dapat menyebabkan pemberlakuan kembali PPKM. Jika pembatasan terjadi, maka mobilitas masyarakat akan terbatas, sehingga dapat berdampak negatif terhadap kinerja JSMR.

“Prospek kinerja JSMR di tahun 2024 juga masih positif,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (20/12).

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Beri Shareholder Loan Rp 43,5 Miliar ke Anak Usaha

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran mengatakan, JSMR diharapkan menyelesaikan Seksi 2 dari Jalan Tol Cinere Serpong sepanjang kurang lebih ±3,64 km pada akhir tahun 2023. Beroperasinya jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas secara signifikan, khususnya di wilayah Jabodetabek. Setelah beroperasi, maka akan diintegrasikan ke dalam jaringan tol JORR 2.

Terkait Jasa Marga Transjawa Toll (JTT), Gibran mengamati, pasar sangat menantikan katalis besar tersebut. Prosesnya berjalan dengan baik dan JTT menargetkan proses divestasi dapat selesai pada semester I 2024.

“Unit JTT JSMR terdiri dari 13 seksi dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, yang kami yakini akan menarik bagi investor strategis,” ungkap Gibran dalam riset 5 Desember 2023.

Di sisi lain, Gibran melihat, rata-rata biaya utang tertimbang (WACD) Jasa Marga tetap terkendali. JSMR mempertahankan suku bunga sebesar 6,69% pada Oktober 2023 dibandingkan 6,51% pada bulan Desember 2022 karena adanya peningkatan pinjaman dengan suku bunga tetap.

Baca Juga: Libur Nataru, Jasa Marga (JSMR) Siapkan Jalur Fungsional Jalan Tol Japek II Selatan

JSMR bertujuan untuk mempertahankan WACD untuk tahun 2024 di sekitar 7%, dengan target proporsi pinjaman dengan suku bunga tetap sekitar 40-60% di tahun 2023. JSMR telah mengindikasikan bahwa suku bunga untuk tahun 2024 akan tetap terkendali.

Selain itu, dana yang diperoleh dari divestasi JTT berpotensi sekitar Rp 11 triliun–Rp 12 triliun pada 2024 akan diperuntukkan bagi pembayaran utang. Dengan demikian, berpotensi mengurangi beban bunga sebesar Rp 400 miliar pada tahun depan.

Para ekonom Ciptadana Sekuritas yakin bahwa pengetatan kebijakan dalam negeri akan segera berakhir. Mereka memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga kebijakannya sebesar 6% hingga akhir 2023, diikuti dengan penurunan menjadi 5% pada 2024.

Manajemen JSMR memperkirakan pertumbuhan pendapatan ataupun EBITDA tumbuh sebesar 15%-17% secara tahunan (YoY) di tahun 2024. Proyeksi tersebut didorong oleh beberapa faktor seperti peningkatan trafik karena dampak interkoneksi yang bisa memicu pertumbuhan trafik sekitar 5-7%.

Kemudian, margin EBITDA yang diharapkan sebesar 63%-64%, sebagai dampak penuh penyesuaian tarif yang bertumbuh 6% di tahun ini. Selain itu, JSMR tetap konservatif dengan target gearing ratio sebesar 2x, meski bisa lebih rendah jika JSMR menyelesaikan proses divestasi JTT.

Baca Juga: JSMR Akan Menikmati Lonjakan Trafik Jalan Tol di Periode Nataru

“Kami mempertahankan pandangan positif terhadap spin-off Jalan Tol Trans Jawa, yang diharapkan dapat memperkuat neraca JSMR dan mendorong pertumbuhan pendapatan dengan memperluas kehadirannya di jalan tol baru,” imbuh Gibran.

Gibran mengatakan, JSMR telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 3,9 triliun selama Januari hingga September 2023. Angka tersebut masih berada dalam kisaran yang dianggarkan sebesar Rp 8 triliun-Rp 10 triliun untuk tahun ini.

Adapun proyek JSMR yang sedang berjalan antara lain Jakarta-Cikampek II Selatan, Jogja-Bawen, Jogja Solo, Probolinggo-Banyuwangi (I-III) dan Akses Patimban. Proyeksi biaya penyelesaian proyek-proyek tersebut adalah sekitar Rp 43 triliun.

Gibran mempertahankan peringkat Beli untuk JSMR dengan target harga lebih tinggi yaitu Rp 5.400 per saham dari sebelumnya Rp 5.050 per saham. Sedangkan, Sukarno merekomendasikan Beli untuk JSMR dengan target harga 12 bulan sebesar Rp 5.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×