kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil Liga Saham Big Cap Rabu (18/12): Saham BBCA rekor lagi, BRPT membayangi ICBP


Kamis, 19 Desember 2019 / 06:37 WIB
Hasil Liga Saham Big Cap Rabu (18/12): Saham BBCA rekor lagi, BRPT membayangi ICBP
ILUSTRASI. Papan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (12/12). Liga Saham Big Cap menggelegak sepekan jelang perayaan Natal. Saham Bank Central Asia (BBCA) jebol rekor baru lagi, Rabu (18/12/2019).


Reporter: Akhmad Suryahadi, Barly Haliem, Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Liga Saham Big Cap menggelegak sepekan menjelang perayaan Natal. Sementara laju saham Bank Central Asia (BBCA) menjebol rekor baru bak tendangan geledek Ronaldo.

Pada perdagangan saham kemarin (18/12), harga saham BBCA sempat menyentuh level Rp 34.000 per saham. Ini adalah rekor tertinggi baru harga saham BBCA sepanjang sejarahnya berlaga di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Memang pada penutupan bursa saham, harga saham BBCA “hanya” berakhir naik 1.275 poin atau 3,9% menjadi Rp 33.775 per saham. Meski begitu, harga penutupan saham BBCA itu tercatat pula sebagai rekor baru harga penutupan tertinggi saham BBCA.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Bisa Naik Karena Asing Agresif Berbelanja

Perdagangan saham BBCA sepanjang kemarin tampak mendominasi bursa saham.  Volume dan nilai transaksi saham BBCA melesat dan merajai perdagangan. Kemarin, total nilai transaksi saham BBCA melibatkan 36,36 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,21 triliun.

Investor asing juga agresif memborong saham BBCA. Hingga penutupan perdagangan saham kemarin, asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 641,75 miliar.

Jika dihitung sejak awal tahun ini hingga penutupan bursa saham kemarin, harga saham BBCA naik 29,9%. Nilai pasar saham (market cap) BBCA pun naik menjadi sekitar Rp 832,72 triliun dan terbesar di bursa saham  lokal.

Saat ini Grup Djarum tercatat memiliki 54,94% saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Alhasil, sejak awal tahun hingga kemarin, harta Grup Djarum bertambah sekitar Rp 105,32 triliun hanya dari kenaikan saham BBCA.

Menurut M Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas, saham BBCA masih berpeluang memperbarui rekor tertinggi baru. Secara teknikal, indikator  Parabolic Stop and Reverse (SAR) saham BBCA menunjukkan sinyal positif. Ini artinya, saham BBCA masih berpeluang naik lagi pada perdagangan saham hari ini.  

Baca Juga: Reli Wall Street tertahan, Nasdaq masih mencetak rekor

Namun di sisi lain, indikator stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh beli. Alhasil, kemungkinan munculnya aksi profit taking terhadap saham BBCA terbuka lebar. Tekanan aksi profit taking ini berpeluang menghambat laju kenaikan harga saham BBCA.

Oleh karena itu, Nafan memberi rekomendasi partial sell terhadap saham BBCA. Hitungan dia, titik support saham BBCA di harga Rp 33.200 per saham. Adapun level resistance saham BBCA di harga Rp 34.075 per saham.

Perebutan posisi 10 antara ICBP dan BRPT

Selain saham BBCA, harga saham Barito Pacific Tbk (BRPT) juga mencatatkan rekor tertinggi baru. Pada penutupan bursa saham kemarin, harga saham BRPT naik 45 poin atau 3,14% menjadi Rp 1.480 per saham. Ini adalah rekor harga tertinggi BRPT.

Dibandingkan dengan peserta Liga Saham Big Cap yang lain, harga saham BRPT paling tinggi kenaikannya. Sejak awal tahun hingga kemarin, harga saham BRPT sudah melejit 209,62%. Jika dihitung satu tahun terakhir, harga saham BRPT melejit 262,75%.  

Nah, di antara daftar pemegang saham BRPT, taipan Prajogo Pangestu tercatat sebagai pemegang saham individu terbesar pada saham BRPT. Pendiri Grup Barito ini memiliki sekitar 71,16% saham BRPT.

Baca Juga: Indeks sektor tambang kembali naik, apa kata dua analis ini?

Usai mencetak rekor baru, saham BRPT memiliki market cap Rp 131,74 triliun. Seirama lonjakan harga saham BRPT, aset Prajogo bertambah sekitar Rp 63,47 triliun jika dihitung sejak awal tahun ini.

Yang seru, setelah memecahkan rekor harga tertinggi baru, market cap saham BRPT sudah membayangi nilai kapitalisasi pasar saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP). Pada perdagangan saham kemarin, harga saham ICBP berakhir tetap di posisi Rp 11.500 per saham. Market cap emiten saham Grup Salim ini sekitar Rp 134,11 triliun.

Alhasil, selisih market cap saham ICBP dengan BRPT tinggal terpaut Rp 2,37 triliun. Jika harga saham ICBP tak berubah seperti kemarin, saham BRPT hanya membutuhkan kenaikan sekitar 1,8% dari harga penutupan kemarin untuk menyusul market cap ICBP.

Nah, apakah ICBP mampu mempertahankan posisinya di daftar sepuluh besar emiten bursa saham lokal dengan market cap terbesar atau terpental karena digusur oleh BRPT?  Perebutan urutan 10 market cap terbesar di Liga Saham Big Cap ini menarik kita tunggu pada perdagangan saham hari.

Baca Juga: Banyak sentimen positif, investor asing mulai masuk

BBCA makin kokoh di puncak

Yang pasti, posisi saham BBCA makin tak tergoyahkan di puncak klasemen jawara market cap Liga Saham Big Cap setelah menembus rekor harga tertinggi baru.  Selisih nilai kapitalisasi pasar saham BBCA pun  makin jauh dibanding dengan market cap saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang berada di posisi runner up Liga Saham Biga Cap.

Adapun skor berdasarkan  hasil laga Liga Saham Big Cap Senin (16/12) bisa Anda simak di tabel berikut ini lengkap dengan rasio price to earning (PER) dan rasio price to book value (PBV):

Peringkat Market Cap Liga Saham Big Cap, Rabu (18/12)
Kode Market Cap* PER (x) PBV (x)
BBCA 824,39 29,86 4,96
BBRI 537,29 16,42 2,75
TLKM 395,25 17,97 3,97
BMRI 347,65 13 1,79
UNVR 312,25 42,5 45,32
ASII 279,33 13,19 1,96
HMSP 240,77 17,69 7,53
TPIA 177,88 191,16 7,08
BBNI 144,46 9,14 1,23
ICBP 134,11 25,9 5,6
BRPT 131,74 85,09 0,68
CPIN 111,09 32,42 5,55
GGRM 100,82 10,44 2,13

*Rp triliun
Sumber: RTI dan Riset KONTAN

Bursa saham masih berpeluang rally

Seperti sudah disebutkan di awal, perdagangan saham kemarin tampak menggelegak. Para peserta skor Liga Saham Big Cap juga masih unjuk kekuatan dan mencoba mencetak kenaikan harga.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (17/12), tujuh saham peserta Liga Saham Big Cap mencetak kenaikan harga saham, serta satu saham berakhir tetap. Sementara enam saham lainnya turun pada perdagangan saham kemarin.

Hasil lengkap Liga Saham Big Cap  pada laga Rabu (18/12) bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Hasil Liga Saham Big Cap Rabu (18/12)
Kode Harga* Perubahan (%) Nilai Transaksi** Net Buy/Net Sell Asing**
BBCA 33.775 3,92 1,211,18 641,75
BBRI 4.400 1,15 694,29 463,92
TLKM 3.990 0,25 404,08 26,59
BMRI 7.525 2,38 457,91 201,34
UNVR 40.925 -0,12 129,87 -2,54
ASII 6.900 -0,72 217,22 -17,87
HMSP 2.070 -1,43 62,68 -6,28
TPIA 9.975 0,25 55,17 1,97
BBNI 7.825 1,62 327,65 -241,6
ICBP 11.500 0 106,59 -21,36
BRPT 1.480 3,14 152,56 22,43
CPIN 6.775 -0,37 43,72 -0,91
GGRM 52.400 -0,62 56,52 -0,97

 *Rp per saham, **Rp miliar
Sumber: RTI dan Riset KONTAN

Perdagangan saham-saham peserta Liga Saham Big Cap, pemilik market cap di atas Rp 100 triliun,  mendominasi transaksi saham di bursa saham sepanjang hari Rabu (18/12). Total nilai transaksi 13 saham peserta Liga Saham Big Cap mencapai Rp 3,92 triliun.

Nilai transaksi yang melibatkan seluruh peserta Liga Saham Big Cap setara dengan 37,69% total transaksi saham di bursa. Kemarin, nilai transaksi saham di  BEI mencapai Rp 10,41 triliun.

Dominasi kenaikan harga saham peserta Liga Saham Big Cap turut mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin IHSG naik 0,69% menjadi 6.287,25 atau sudah rally selama empat hari perdagangan saham.

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal BBCA, PNLF, dan SMRA

Investor asing juga masih agresif memborong saham-saham di bursa lokal. Kemarin, nilai net buy investor asing melejit menjadi Rp 2,63 triliun. Nilai itu termasuk transaksi crossing di saham Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) senilai Rp 1,26 triliun.

Hari ini (18/12), bursa saham dalam negeri berpeluang melanjutkan rally. Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri dan luar menjadi bahan bakar laju IHSG.

Sementara dari dalam negeri, kata Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu, katalis positif bagi pasar saham berasal dari hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia. Kemungkinan, BI menahan bunga di level 5%. “Apabila hasilnya sesuai ekspektasi, akan menjadi sentimen positif bagi pasar,” ujar Dessy, kemarin.

Hasil rapat para petinggi bank sentral Indonesia ini menjadi sentimen utama bagi saham perbankan. Oleh karena itu, sejumlah analis masih menjagokan saham perbankan untuk perdagangan hari ini terutama saham BBCA, saham BBRI, dan BMRI.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, kesepakatan dagang fase pertama antara Amerika Serikat (AS) dan China paling dominan menjadi katalis positif bagi bursa saham lokal. Window dressing juga diyakini masih menjaga IHSG di zona hijau, hari ini.  

Namun Herditya melihat, penguatan IHSG mulai terbatas. Dia memproyeksikan, indeks akan bergerak di kisaran 6.200-6.350. Sedangkan perkiraan Dessy, IHSG bergerak di rentang 6.250-6.350.

Baca Juga: Bakal IPO, Ashmore Asset Management Indonesia lepas 111,11 juta saham

Demikian ulasan hasil laga Liga Saham Big Cap terbaru serta proyeksi perdagangan saham pada hari ini. Nantikan terus ulasan-ulasan seru seputar Liga Saham Big Cap hanya di kontan.co.id.

Salam Liga Saham, semoga Anda senantiasa cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×