kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal IPO, Ashmore Asset Management Indonesia lepas 111,11 juta saham


Rabu, 18 Desember 2019 / 21:21 WIB
Bakal IPO, Ashmore Asset Management Indonesia lepas 111,11 juta saham
ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Ashmore akan menjadi manajer investasi pertama yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ashmore Asset Management Indonesia bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2020 mendatang. Ashmore akan menjadi manajer investasi pertama yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).

Jadwal penawaran awal akan berlangsung hingga 19 Desember.  Kemudian perkiraan tanggal efektif pada 30 Desember 2019. Sementara, perkiraan tanggal pencatatan di BEI pada 14 Januari 2020.

Baca Juga: Naik 15 kali lipat sejak IPO, saham Singaraja Putra (SINI) kena suspensi

Dalam IPO ini, Ashmore bakal menawarkan sebanyak-banyaknya 111,11 juta saham. Dalam prospektus yang terbit, Rabu (18/12), Saham yang akan dilepas ini seluruhnya saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham.

Berdasarkan keputusan RUPS pada 17 Oktober 2019 silam, Ashmore aan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10% dari saham yang ditawarkan pada saat penawaran umum perdana saham.

Kemudian dana yang ditargetkan dari penawaran saham ini sebanyak Rp 200 miliar akan Ashmore gunakan bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi (TI) untuk menunjang kegiatan operasional. Sementara sisanya akan digunakan untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan produk baru.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma belum dapat berkomentar banyak mengenai prospek IPO Ashmore Asset Management Indonesia. Tapi yang jelas, menurut Suria, perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa efek ini merupakan perusahaan yang memiliki fundamental yang cukup sehat.

Baca Juga: Sempat batal tahun ini, Bank DKI targetkan IPO di paruh kedua 2020

“Belum ada perbandingannya, tapi termasuk perusahaan aset manajemen yang cukup sehat,” katanya Rabu (18/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×