Reporter: Akhmad Suryahadi, Barly Haliem, Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Liga Saham Big Cap menggelegak sepekan menjelang perayaan Natal. Sementara laju saham Bank Central Asia (BBCA) menjebol rekor baru bak tendangan geledek Ronaldo.
Pada perdagangan saham kemarin (18/12), harga saham BBCA sempat menyentuh level Rp 34.000 per saham. Ini adalah rekor tertinggi baru harga saham BBCA sepanjang sejarahnya berlaga di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Memang pada penutupan bursa saham, harga saham BBCA “hanya” berakhir naik 1.275 poin atau 3,9% menjadi Rp 33.775 per saham. Meski begitu, harga penutupan saham BBCA itu tercatat pula sebagai rekor baru harga penutupan tertinggi saham BBCA.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Bisa Naik Karena Asing Agresif Berbelanja
Perdagangan saham BBCA sepanjang kemarin tampak mendominasi bursa saham. Volume dan nilai transaksi saham BBCA melesat dan merajai perdagangan. Kemarin, total nilai transaksi saham BBCA melibatkan 36,36 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,21 triliun.
Investor asing juga agresif memborong saham BBCA. Hingga penutupan perdagangan saham kemarin, asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 641,75 miliar.
Jika dihitung sejak awal tahun ini hingga penutupan bursa saham kemarin, harga saham BBCA naik 29,9%. Nilai pasar saham (market cap) BBCA pun naik menjadi sekitar Rp 832,72 triliun dan terbesar di bursa saham lokal.
Saat ini Grup Djarum tercatat memiliki 54,94% saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Alhasil, sejak awal tahun hingga kemarin, harta Grup Djarum bertambah sekitar Rp 105,32 triliun hanya dari kenaikan saham BBCA.
Menurut M Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas, saham BBCA masih berpeluang memperbarui rekor tertinggi baru. Secara teknikal, indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR) saham BBCA menunjukkan sinyal positif. Ini artinya, saham BBCA masih berpeluang naik lagi pada perdagangan saham hari ini.
Baca Juga: Reli Wall Street tertahan, Nasdaq masih mencetak rekor
Namun di sisi lain, indikator stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh beli. Alhasil, kemungkinan munculnya aksi profit taking terhadap saham BBCA terbuka lebar. Tekanan aksi profit taking ini berpeluang menghambat laju kenaikan harga saham BBCA.
Oleh karena itu, Nafan memberi rekomendasi partial sell terhadap saham BBCA. Hitungan dia, titik support saham BBCA di harga Rp 33.200 per saham. Adapun level resistance saham BBCA di harga Rp 34.075 per saham.