Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sejumlah emiten teknologi terpantau sempat naik di perdagangan Rabu (6/3). Hingga penutupan pasar kemarin, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masing-masing melonjak 17,46% dan 7,89%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli melihat, kenaikan tersebut, khususnya untuk GOTO, mungkin disebabkan oleh antisipasi rebound teknis pascapenurunan harga besar-besaran sejak conference call pada tanggal 28 Februari 2024.
Pada conference call itu, sebuah pertanyaan terungkap mengenai lock-up saham seri B dan tim manajemen dari GOTO menyebutkan bahwa lock-up saham seri B GOTO akan berakhir pada Maret 2024 ini.
“Hal ini menyebabkan kepanikan di pasar yang menyebabkan tren penurunan harga yang signifikan seusai panggilan konferensi,” ungkapnya dalam riset tertanggal 6 Maret 2023.
Baca Juga: Laba Naik 17,08% pada 2023, Simak Rekomendasi Saham Cisarua Mountain (CMRY) Berikut
Christopher menilai, kenaikan harga secara tiba-tiba kemarin merupakan respons normal dan hanya sekadar technical rebound.
Sementara, dari sudut pandang operasional, manajemen GOTO menyebutkan, Perseroan berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan secara positif untuk kuartal IV 2023. Raihan ini melampaui proyeksi EBITDA yang disesuaikan pada tahun 2023.
Hal ini merupakan pertanda baik bagi GOTO, karena Perseroan telah mampu mencapai target EBITDA yang telah disesuaikan sebelum akuisisi Tokopedia oleh TikTok.
“Detail kinerja mereka akan segera diketahui, karena GOTO akan merilis kinerja tahun 2023 pada tanggal 19 Maret 2024,” ungkapnya.
Di sisi lain, BUKA tidak sedang memiliki berita yang berdampak positif atau negatif terhadap harga sahamnya.
“Kenaikan BUKA hanya sebagai rebound teknis pascapenurunan harga selama beberapa hari terakhir,” ungkapnya.
Namun, kapitalisasi pasar BUKA saat ini sebesar Rp 16,91 triliun. Angka ini lebih rendah dari cadangan kas BUKA di Rp19,7 triliun pada kuartal III 2023 dan tidak termasuk bisnis mereka saat ini.
Sehingga, meskipun terjadi kenaikan harga yang signifikan kemarin, ini bukan merupakan sebuah perubahan besar bagi sektor teknologi.
Baca Juga: Catat Kinerja di Atas Ekspektasi pada 2023, Begini Rekomendasi Saham PTPP
“Ini hanya merupakan respons yang diharapkan setelah terjadi penurunan harga yang signifikan selama beberapa hari terakhir,” paparnya.
Hal ini pun tercermin dari kinerja saham GOTO dan BUKA di hari ini (7/3). Saham GOTO hari ini turun 5,41% ke Rp 70 per saham dan BUKA turun 5,49% hari ini ke Rp 155 per saham.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Gani juga mengamini koreksi harga saham GOTO setelah conference call tersebut. Hal itu disebabkan karena beberapa permasalahan.
Pertama, dekonsolidasi Tokopedia akan menyebabkan GOTO mencatat penurunan nilai goodwill sebesar Rp 76,6 triliun pada tahun 2023, sehingga menyebabkan kerugian akuntansi menjadi Rp 80,3 triliun.
Kedua, GOTO menegaskan tidak sedang berdiskusi dengan Grab.
“Namun, kami mendengar perundingan dua perusahaan itu masih berjalan dan terhenti. Kami tidak akan terkejut jika di kemudian hari pembicaraan kedua perusahaan ini akan kembali terjadi,” ujarnya dalam riset tertanggal 28 Februari 2024.
Ketiga, masa lock-up saham seri B GOTO akan berakhir pada 24 Maret 2024. Berdasarkan keterbukaan dalam prospektus, terdapat 50,57 miliar saham Seri B yang beredar atau setara dengan 4,2% dari total saham beredar.
“Saham Seri B ini memiliki manfaat ekonomi yang serupa dengan Seri A, tetapi memiliki banyak hak suara,” tuturnya.
Dari lini bisnis, GOTO saat Ini tengah memperluas segmen pasar dengan menghadirkan sejumlah fitur baru di layanan Go-Jek. Untuk segmen masyarakat kelas menengah bawah, GOTO menghadirkan GoRide Hemat.
Baca Juga: ADRO, PTBA, ITMG hingga BUMI Naik, Cek Prospek Kinerja dan Rekomendasi Sahamnya
Sementara, untuk segmen masyarakat kelas atas, GOTO menghadirkan GoRide Comfort, GoCar Comfort, Luxe, dan Priority, serta GoFood Express. Comfort service itu hadir pada 23 September 2023 dan telah tersedia di lebih dari 30 kota.
“Dengan penawaran produk yang lebih lengkap dan tepat sasaran, GOTO mampu lebih memenuhi kebutuhan setiap segmen dan menarik pelanggan baru,” ungkapnya.
Gani pun merekomendasikan beli untuk GOTO dengan target harga Rp 150 per saham.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat, pergerakan saham GOTO berada di level support Rp 65 per saham dan resistance Rp 85 per saham. Hari ini, kata Wafi, terjadi koreksi teknikal setelah melakukan breakout untuk menguji garis MA5.
“Selama posisinya masih di atas garis MA5, maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20, sekaligus resistance bearish channel,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (7/3).
Sementara, pergerakan harga saham BUKA berada di level support Rp 150 per saham dan resistance Rp 180 per saham.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara di Tengah Potensi Kinerja Moncer
Kinerja harga saham BUKA hari ini mengalami koreksi teknikal setelah menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel untuk kembali menguji support garis MA5.
“Jika mampu breakout garis MA20 di level Rp 165 per saham, maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal menuju fase bullish untuk menguji resistance garis MA50,” paparnya.
Wafi pun merekomendasikan beli untuk GOTO dengan target harga Rp 85 per saham dan buy on breakout untuk BUKA dengan target harga Rp 180 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News