Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas kembali mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) pada Kamis (21/3). Penguatan harga emas terjadi seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini juga membuat harga perak ikut terangkat. Jumat (22/3) pukul 17.40 WIB, harga perak spot turun 0,56% ke US$ 24,60 per ons troi.
Harga perak spot turun dua ahari terakhir setelah Rabu (20/3) menyentuh US$ 25,58 per ons troi yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2023 atau 10 bulan terakhir. Sepanjang bulan Maret hingga Jumat (22/3), harga perak telah menguat 8,51%.
Research and Development ICDX, Jonathan oktavianus mengatakan, harga perak turut terangka ekspektasi pasar terhadap penurunan tingkat suku bunga Federal Reserve. Hal ini sesuai dengan rilisnya dot plot pada bulan Desember lalu yang mengindikasikan bahwa para pejabat The Fed mengantisipasi tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Baca Juga: Harga Emas Spot Tergelincir ke US$2.166,47 pada Jumat (22/3) Sore
"Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Pada pertemuan hari Rabu (20/3), Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada kisaran 5,25%-5,50% untuk kelima kali berturut-turut," kata Jonathan kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).
Selain itu, Jonathan mengatakan sentimen positif lainnya datang dari negara China. Data ekonomi China pada hari Senin (18/3) lalu melaporkan Penjualan Ritel Tiongkok bulan Januari-Februari, naik 5,5% secara year on year YoY. Kemudian, produksi Industri negara ini juga meningkat ke 7,0% YoY.
"Data penjualan ritel dan produksi industri Tiongkok pada bulan Februari, menandakan bahwa adanya perbaikan dalam permintaan domestik Tiongkok," kata dia.
Jonathan menilai, target harga ke depan tergantung dengan katalis permintaan dan penawaran, ketidakpastian geopolitik, penguatan dolar AS dan kondisi ekonomi negara China sebagai salah satu konsumen terbesar.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 22 Maret 2024, Cek Daftarnya di Sini
Dia memproyeksi bahwa emas dunia berpotensi menemui posisi resistance di level US$ 2.250 per ons troi pada akhir tahun 2024. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 2.080 per ons troi.
Sedangkan untuk harga perak, Jonathan bilang, berpotensi menemui posisi resistance di level US$ 26,01 per ons troi pada akhir tahun 2024. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 23,85 per ons troi.
Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa harga emas seharusnya bisa jauh lebih tinggi daripada saat ini. Sehingga menurut dia, kenaikan tajam akhir-akhir ini tidak mengagetkan. Dia menyebutkan, harga emas dunia pada hari ini, Jumat (22/3) mencapai US$ 2.173,10 per ons troi.
Lukman menuturkan, kenaikan harga emas sangat didukung dari permintaan fisik yang kuat, baik ritel maupun bank sentral seperti China. DItambah, akhir-akhir ini Polandia dan Singapura ikut meramaikan permintaan.
Baca Juga: Anjlok! Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Cuan 17,72% Pembeli 1,5 Tahun Lalu
"Namun, di balik semua itu ada kekhawatiran akan perang, tensi geopolitik, dan diversifikasi cadangan devisa. Walau harga meningkat tajam belakangan ini dan rentan aksi profit taking, permintaan kuat fisik masih akan berlangsung lama hingga bertahun-tahun ke depan," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).
Lukman menilai, tingkat suku bunga yang tinggi memang cukup menghambat kenaikan harga emas oleh short term dan carry trader investor di ETF. Tetapi seiring harapan berakhirnya rezim suku bunga tinggi tahun ini, harga emas mulai mendapatkan dukungan investor-investor tersebut.
Lukman pun memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 2.300 pada tahun ini, dengan potensi hingga US$ 2.500. Kemudian, harga perak diprediksi mencapai US$ 30 per ons troi-US$ 35 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News