Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada hari Kamis (7/3), bersiap untuk kenaikan harian ketujuh berturut-turut.
Didorong oleh lesunya data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan indikasi Ketua The Fed Jerome Powell mengenai potensi penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang jika inflasi mereda.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$2.155,42 per ons tri, pada 07.23 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS bertambah 0,2% menjadi US$2.163,10.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Tetap Mengkilap, Ini Penyebabnya
Emas batangan melanjutkan reli memecahkan rekor, mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$2.161,09 di awal sesi dan tampaknya akan mencatatkan kenaikan beruntun terpanjang dalam satu hari setidaknya sejak November 2021.
“Kelemahan marjinal dalam data AS memberi emas alasan untuk menguat, namun besarnya pergerakan tampaknya sangat besar, kemungkinan dipengaruhi oleh pembelian berjangka dalam jumlah besar yang dimulai pada hari Jumat,” kata Marcus Garvey, head of commodities strategy team Macquarie.
Emas mendapat dorongan pada hari Rabu (6/3) setelah Powell mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang "jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan," bersama dengan bukti lebih lanjut dari penurunan inflasi. Powell akan berbicara lagi hari ini.
Baca Juga: Lanjutkan Reli, Harga Emas Mencapai Rekor Baru pada Kamis (7/3) Siang
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Pernyataan Powell, ditambah dengan data yang dirilis pada hari yang sama yang menunjukkan melemahnya kondisi pasar tenaga kerja, mengakibatkan penurunan imbal hasil US Treasury dan dolar, sehingga meningkatkan daya tarik emas.
Jika data pasar tenaga kerja pada hari Jumat atau data inflasi minggu depan menunjukkan kelemahan, US$2.300 akan menjadi target jangka pendek berdasarkan tingkat teknis.
“Namun itu akan menjadi fenomena yang berumur pendek, sebelum harga terkoreksi dan berkonsolidasi,” kata Garvey dari Macquarie.
"Kami memperkirakan pembelian oleh bank sentral akan terus berlanjut karena ketidakpastian geo-politik. Perlambatan di China akan membatasi pertumbuhan global. Oleh karena itu, dalam lingkungan keuangan yang tidak menentu, emas akan tetap menjadi investasi yang aman bagi bank," kata Jigar Pandit, head of commodity and currency business BNP Paribas Sharekhan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Rp 13.000 ke Rp 1.199.000 Per Gram, Kamis (7/3)
Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 0,4% menjadi US$24,08, platinum merosot 0,3% menjadi US$904,83 per ons troi, dan paladium turun 1,5% menjadi US$1.026,80, setelah melonjak lebih dari 12% di sesi terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News