kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Exchange Kripto: Pengawasan Aset Kripto Pindah ke OJK Tingkatkan Transaksi & Investor


Senin, 10 Februari 2025 / 19:39 WIB
Exchange Kripto: Pengawasan Aset Kripto Pindah ke OJK Tingkatkan Transaksi & Investor
ILUSTRASI. Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengalihkan tugas pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital termasuk aset kripto serta derivatif keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah exchange kripto menilai bahwa peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdampak positif pada kinerja, di mana volume transaksi dan investor mengalami kenaikan. 

Adapun peralihan pengawasan aset kripto tersebut sudah dilaksanakan sejak 12 Januari 2025.

Menanggapi hal ini, PT. Aset Digital Berkat (Tokocrypto) mengkui bahwa peralihan pengawasan dan pengaturan kripto dari Bappepti ke OJK memang membawa dampak positif bagi industri secara keseluruhan, terutama dalam aspek kepastian regulasi dan perlindungan investor.

“Dengan adanya kepastian regulasi, investor menjadi lebih percaya diri dalam bertransaksi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume perdagangan di platform seperti Tokocrypto. Maka sejak terjadinya peralihan tersebut kami mengalami kenaikan volume transaksi dan nasabah atau investor,” kata CEO Tokocrypto, Calvin Kizana kepada Kontan, Senin (10/2). 

Baca Juga: Industri Kripto di 2025 Diperkirakan Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya

Selain itu, Calvin menuturkan, pengawasan oleh OJK yang dikenal memiliki standar ketat dalam industri keuangan juga dapat memperkuat kepercayaan terhadap ekosistem kripto di Indonesia.

Calvin bilang, bagi Tokocrypto sendiri, perubahan ini membuka peluang untuk lebih mudah berinovasi dalam menghadirkan produk dan layanan baru yang sesuai dengan regulasi keuangan yang lebih komprehensif.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa secara keseluruhan, pada Januari 2025, terjadi pertumbuhan transaksi harian sebesar 10% secara year on year (YoY), dengan rata-rata volume mencapai US$ 25 juta per hari. 

“Kenaikan ini mencerminkan perkembangan positif bagi Tokocrypto, yang terus mempertahankan posisi kuat di pasar kripto Indonesia,” imbuhnya. 

Sedangkan sepanjang tahun 2024, total volume perdagangan di Tokocrypto mencapai Rp 151 triliun, berkontribusi sekitar 23,21% terhadap total transaksi aset kripto nasional yang mencapai Rp 650,61 triliun.

Kendati begitu, jika berbicara data transaksi sejak awal tahun 2025, Calvin bilang kinerja Tokocrypto tetap mengalami kenaikan, tetapi pergerakannya masih sejalan dengan kondisi pasar kripto secara global.

“Di awal tahun 2025, volatilitas harga Bitcoin yang naik-turun dengan cepat membuat volume transaksi belum mengalami lonjakan besar. Investor cenderung menunggu momentum yang lebih stabil sebelum melakukan aktivitas perdagangan yang lebih agresif,” imbuhnya. 

Namun, menurutnya, dengan regulasi yang lebih jelas dan ekosistem yang semakin matang di bawah pengawasan OJK, diharapkan kepercayaan investor akan meningkat dalam jangka panjang, yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan transaksi dan adopsi kripto di Indonesia.

Sementara itu, Calivin mengatakan pada 2025, Tokocrypto menargetkan pertumbuhan transaksi dan jumlah investor hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Adapun fokus utama perusahaan adalah memastikan pertumbuhan ini tidak hanya dari sisi volume, tetapi juga dari segi profitabilitas yang berkelanjutan bagi Tokocrypto.

Untuk itu, Calvin menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah strategi agar dapat mencapai target tersebut diantaranya yaitu, melakukan pengembangan produk inovatif, seperti fitur Earn, staking, serta potensi ekspansi ke perdagangan futures dan layanan Web3. 

Selanjutnya, Tokocrypto juga akan melakukan peningkatan adopsi aset kripto di Indonesia, didukung oleh regulasi yang semakin jelas, sehingga menjadi faktor kunci dalam mencapai target ini.

“Kami juga berkomitmen untuk memperluas basis pengguna dengan mengedukasi masyarakat tentang investasi kripto yang aman dan bertanggung jawab, sehingga menciptakan ekosistem yang lebih kuat dan berkelanjutan,” kata dia. 

Peralihan dari Bapebbti ke OJK Juga Berdampak Positif bagi Kinerja Pintu

Selaras dengan hal ini, PT. Pintu Kemana Saja (Pintu) juga mengakui bahwa peralihan pengawasan dan pengaturan kripto dari Bappepti ke OJK membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan. Hal ini tercermin dari peningkatan total transaksi atau trading volume di Pintu yang meningkat pesat lebih dari 150% secara YoY per Januari 2025. 

“Kemudian, Monthly Trading User (MTU) kami juga naik lebih dari 100% secara YoY, dan juga kenaikan investor,” kata Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin kepada Kontan, Senin (10/2). 

Lebih jauh lagi, Timothius menyebutkan per Januari 2025, token-token utama yang menjadi pilihan pengguna Pintu adalah token kripto Artificial Intelligence (AI) dengan kenaikan volume trading lebih dari 1.200% secara yoy, disusul oleh token Meme yang naik hingga 230% secara yoy. 

“Pada periode yang sama, rata-rata dari total 10 token kripto AI, dengan kapitalisasi pasar terbesar mampu memberikan Return of Investment (ROI) hingga 2,940%. Disusul oleh sektor Meme yang memberikan rata-rata ROI sebesar 2,185%,” imbuhnya. 

Baca Juga: Mulai Marak Muncul Fitur Crypto Futures, Begini Peluang dan Risikonya

Di sisi lain, Timothius menuturkan bahwa secara keseluruhan, industri crypto (kripto) mengalami kenaikan signifikan. Data Laporan Tahunan Industri Crypto dari CoinGecko memperlihatkan, total kapitalisasi pasar crypto tahun 2024 naik 97,7% atau mencapai US$ 3,40 triliun di penutup kuartal-IV 2024. 

“Jadi memang tahun 2024 merupakan tahun yang menggembirakan bagi investor dan trader crypto di seluruh dunia, tak terkecuali investor crypto di Indonesia. Berbagai aset crypto mengalami kenaikan signifikan yang dipimpin oleh aset crypto terbesar dan pertama di dunia yakni Bitcoin (BTC) yang mampu menembus harga psikologis pentingnya di Rp 1 miliar pada Desember 2024," ungkapnya. 

Tak hanya itu, ia mengungkapkan, peningkatan volume transaksi crypto secara global didorong oleh dinamika ekonomi dan politik global di Amerika, khususnya terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47, Donald Trump yang diproyeksikan lebih ramah terhadap industri crypto. 

Sementara itu, dari sisi perdagangan crypto di Indonesia juga mencatatkan peningkatan positif. Di mana, berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat transaksi crypto di Indonesia naik signifikan sekitar 335,91% dari tahun 2023 ke 2024 atau nilai transaksi sebesar Rp 650,61 triliun.

Baca Juga: Pintu: Trading Volume Naik Pesat Lebih dari 150% per Januari 2025, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) Gandeng Anak Usaha Timah Dukung Program 3 Juta Rumah

Menarik Dibaca: Finansial Gen Z Rentan Masalah Keuangan, Ini Solusi Meningkatkan Literasi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×