kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

BREN dan TPIA Berpeluang Masuk Indeks MSCI, Cermati Rekomendasi Saham BRPT


Kamis, 25 Januari 2024 / 20:43 WIB
BREN dan TPIA Berpeluang Masuk Indeks MSCI, Cermati Rekomendasi Saham BRPT
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga geothermal (PLTG) milik PT Barito Pasific Tbk.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bakal lebih bertenaga di tahun 2024. BRPT kemungkinan mendapatkan dorongan dari potensi anak usahanya masuk ke dalam keanggotaan indeks MSCI.

Sebagai informasi, MSCI merupakan singkatan dari Morgan Stanley Capital International, yaitu indeks saham yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset internasional Morgan Stanley. 

Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan melakukan rebalancing MSCI Index yang dijadwalkan pada bulan Februari 2024.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan melihat, adanya potensi saham-saham anak perusahaan BRPT berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Diversifikasi Bisnis, Termasuk ke Infrastruktur & Energi

Anak perusahaan BRPT yaitu PT Chanda Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) dinilai memiliki peluang bagus untuk dimasukkan ke dalam rebalancing indeks MSCI.

Andreas menjelaskan, proyeksi tersebut karena TPIA mencapai rata-rata kapitalisasi pasar free float 3M sebesar US$ 1,7 miliar. Ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata ANTM dan INKP sebesar US$0,9 miliar dan US$1,3 miliar.

TPIA juga memiliki likuiditas saham yang baik dengan 3M-ADTV sebesar Rp 172,5 miliar, lebih tinggi dibandingkan rata-rata ANTM dan INKP sebesar Rp 64,8 dan Rp 61,7 miliar.

BREN juga dianggap mempunyai peluang yang sama untuk diikutsertakan dalam indeks MSCI. Dengan asumsi free float sebesar 11,7%, maka BREN memiliki kapitalisasi pasar free float sebesar US$5,7 miliar dan likuiditas saham yang baik dengan 3M ADTV sebesar Rp282,7 miliar.

Baca Juga: Harga Saham BREN Mulai Bangkit Usai Tren Melemah, Saatnya Beli Atau Jual?

Di sisi lain, Andreas melihat fundamental BREN ataupun TPIA juga semakin kokoh dengan serangkaian akuisisi. BREN dengan fokus ke bisnis energi terbarukan akan mengakuisisi lagi perusahaan energi angin, sedangkan TPIA yang fokus ke segmen petrokimia dan infrastruktur menyimpan potensi akuisisi lebih besar lagi.

Menyusul akuisisi Sidrap 1 yakni sebuah aset energi angin dengan kapasitas 75 MW, BREN telah mengumumkan rencana untuk mengakuisisi empat perusahaan energi angin tambahan yang memiliki potensi kapasitas kolektif sebesar 320 MW.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×