kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.312   116,81   1,62%
  • KOMPAS100 1.122   17,98   1,63%
  • LQ45 894   16,70   1,90%
  • ISSI 222   1,71   0,78%
  • IDX30 459   10,10   2,25%
  • IDXHIDIV20 553   13,17   2,44%
  • IDX80 129   1,70   1,34%
  • IDXV30 137   2,39   1,78%
  • IDXQ30 153   3,42   2,29%

Berkenalan dengan Aesler (RONY), emiten perusahaan arsitektur pertama di BEI


Jumat, 10 April 2020 / 17:38 WIB
Berkenalan dengan Aesler (RONY), emiten perusahaan arsitektur pertama di BEI
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham?PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi corona virus (Covid-19) yang memukul banyak sektor usaha, dibutuhkan nyali berlapis dan kecermatan dalam mengambil keputusan. Pasalnya, bila hitung-hitungan bisnisnya meleset sedikit saja maka sudah bisa dipastikan keberlangsungan perusahaan terancam gulung tikar.

PT Aesler Grup Internasional Tbk pun mengambil keputusan besar di tengah pandemi ini. Perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur itu justru dengan berani menggelar Initial Public Offering (IPO) dan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode emiten RONY pada 9 Maret 2020.

Baca Juga: Menilik prospek 24 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2020

Presiden Direktur Aesler Group International Jang Rony Yuwono mengatakan, aksi korporasi Aesler dengan melantai di bursa hari ini mendapat respon cukup baik dari masyarakat. Terbukti, antusiasme investor saat pembelian saham pada perdagangan hari pertama mengalami kenaikan sebesar 35%, bahkan mencapai batas auto reject yang ditetapkan oleh BEI.

"Orang bijak bilang, badai pasti berlalu. Karena itu, masyarakat harus tetap optimis dan kita harus berani mengucapkan bye bye (selamat tinggal) pada Covid-19. Kini saatnya kembali menjalankan bisnis secara agresif guna menyongsong kebangkitan pasar,” kata Rony dalam keterangan resminya dikutip Jumat (10/4).

Aesler merupakan perusahaan arsitektur pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI. Setelah IPO ini, kepemilikan PT Nakula Investama Indonesia pada Aesler Grup Internasional akan menyusut dari 55% menjadi 44%. Sementara itu, kepemilikan Jang Rony berkurang dari 45% menjadi 36%.

Rony mengatakan, Aesler telah membuktikan selama 10 tahun mampu menggarap proyek-proyek skala nasional maupun internasional serta menjadi salah satu perusahaan arsitek dan jasa-jasa building solution di Indonesia. Menurutnya, itu tidak luput dari sebuah tekad dan kerja keras dari tim Aesler yang sangat bertalenta, berpengalaman serta berdedikasi tinggi.

Baca Juga: PSBB dimulai, siap-siap serok saham Telkom (TLKM)

Aksi IPO, lanjut Rony, telah dipersiapkan Aesler sejak beberapa bulan terakhir. Melalui IPO ini Aesler menawarkan saham baru kepada publik sebanyak 250 juta lembar saham atau setara dengan 20% jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Saham tersebut dikategorikan OJK sebagai efek syariah.

Dari situ, Aesler berhasil menghimpun dana sebesar Rp 25 miliar dimana sekitar 55% akan dialokasikan bagi pembelian alat seperti komputer guna kepentingan real-time rendering dan mesin fit-out, sedangkan 45% sisanya untuk modal kerja.

Dengan penambahan penggunaan teknologi, Rony berharap Aesler bisa bekerja lebih cepat dan efisien sehingga mampu menggandakan pendapatan hingga lima kali lebih besar dibandingkan capaian pada periode sebelumnya.

"IPO ini merupakan key milestone dalam perjalanan bisnis jasa arsitektur yang dirintis sejak 2010 silam. Sebab, dengan menjadi perusahaan publik, Aesler dalam menjalankan bisnisnya akan melangkah sebagai entitas usaha yang accountable, transparan dan bertanggungjawab pada investor, masyarakat serta seluruh stakeholders,” paparnya.

Baca Juga: ini sektor yang akan raup untung setelah kebijakan PSBB diterapkan di Jakarta

Aesler menargetkan pendapatan tahun 2020 tumbuh 67,40% dengan laba bersih meningkat 38,26%. Hal ini ditopang oleh beberapa kontrak baru yang diperoleh perseroan. Selain itu, akan ada tambahan pendapatan dari fit out yang mulai ditekuni pasca IPO.

Rony melihat hingga saat ini permintaan jasa manajemen konstruksi dan kebutuhan penyediaan blueprint dari sektor high rise building di Indonesia terbilang masih cukup besar. Hal ini seiring dengan kian tingginya tingkat kepadatan penduduk serta keterbatasan ketersediaan lahan di kota-kota besar.

Seperti diketahui, Aesler didirikan pada tahun 2017 sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang arsitektur. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Aesler menyediakan beberapa jasa seperti architecture design, master planing, urban planning, commerial planning, hospital planning, interior design, construction management, dan interior contractor.

Baca Juga: Bakal diuntungkan dengan PSBB, simak rekomendasi saham-saham ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×