Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah pertama yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kegiatan masyarakat, mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga kegiatan keagamaan mulai dibatasi sehubungan dengan ikhtiar memutus mata rantai penularan Covid-19.
Pembatasan sosial ini pun dinilai bakal berimbas negatif ke beberapa sektor usaha. Namun, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai salah satu sektor yang cukup defensif melawan terjangan Covid-19 adalah emiten sektor telekomunikasi.
Baca Juga: Menilik prospek 24 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2020
Sebab, masyarakat maupun pelaku bisnis yang sebelumnya biasa bertemu secara fisik kini hanya bisa berkomunikasi dengan layanan koneksi internet atau telpon selular. “Koneksi internet juga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk streaming dari rumah sebagai alternatif hiburan, menonton, ataupun bermain game,” terang Aria, Kamis (9/4).
Salah satu saham telekomunikasi yang dijagokan Aria adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Kontan.co.id mencatat, TLKM ikut ketiban pulung dengan adanya imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan social distancing. Provider di bawah naungan TLKM, yakni Telkomsel, mengalami lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband mencapai 16%.
Melansir dari keterangan resmi, Senin (6/4), Telkomsel mengalami kenaikan trafik layanan komunikasi pesan instan sebesar 40%, games online meningkat sebesar 34%, dan streaming video seperti (Youtube dan MAXstream) melonjak 17%.
Baca Juga: ini sektor yang akan raup untung setelah kebijakan PSBB diterapkan di Jakarta
Lebih lanjut, emiten pelat merah ini juga mencatat kinerja yang prima pada kuartal-III 2019. Tercatat, TLKM mengantongi laba bersih senilai Rp 16,46 triliun atau naik 15,65% secara tahunan.
Pertumbuhan laba bersih ini disokong oleh naiknya pendapatan sebesar 3,45% menjadi Rp 102,63 triliun selama Sembilan bulan pertama 2019.