Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah pertama yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ibukota akan menerapkan PSBB mulai 10 April 2020 pukul 00.00.
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, meskipun PSBB diterapkan ada beberapa emiten yang meraup untung. Ia bilang, sektor barang konsumsi (consumer goods) masih menjadi sektor yang diuntungkan dengan adanya PSSB ini.
Sebab,sektor ini berhubungan dengan makanan dan minuman sebagai kebutuhan primer manusia.
Baca Juga: Kepolisian menegaskan PSBB di DKI Jakarta tak batasi ojek online angkut penumpang
“Sektor ini juga yang berhubungan dengan kesehatan, yakni produsen suplemen/vitamin, yang kebutuhannya di pasar melonjak dari penjualan di kondisi normal,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Kamis (9/4).
Selain sektor barang konsumsi, Aria menilai, sebagai sarana komunikasi jarak jauh sektor telekomunikasi bakal meraup berkah dengan adanya pembatasan sosial ini.
Sebab, masyarakat maupun pelaku bisnis yang sebelumnya biasa bertemu secara fisik kini hanya bisa berkomunikasi dengan layanan koneksi internet atau telpon selular.
Selama pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja di rumah dan melakukan pembatasan social (social distancing), traffic data internet mengalami kenaikan.
PT XL Aiata Tbk (EXCL) misalnya. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, penyedia provider XL ini mengaku mengalami lonjakan trafik layanan data sebesar 15% sejak pemberlakuan kebijakan work from home.
Baca Juga: Pembatasan sosial skala besar di DKI disetujui, IHSG menguat
Hal yang sama juga dialami oleh Telkomsel. Provider di bawah naungan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini mencatat lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband mencapai 16%.
Melansir dari keterangan resmi, Senin (6/4), lonjakan trafik komunikasi berbasis broadband secara keseluruhan didominasi oleh tumbuhnya pengguna aplikasi belajar berbasis daring (e-learning) seperti Ruang Guru dan meningkat lebih dari 5.404%.