Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,26% ke level Rp 15.695 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/11).
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan rupiah akhir pekan kemarin didorong pernyataan Ketua the Fed yang masih hawkish.
"Sehingga mendorong persepsi lanjutan kenaikan fed rate dan kenaikan USD Index di Jumat pagi dan menekan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/11).
Baca Juga: Jika Rupiah Stabil, Indonesia Tak Perlu Ada di Era Suku Bunga Tinggi
Untuk besok, Fikri memperkirakan, rupiah berpotensi terapresiasi. Pendorongnya dari penurunan USD Index pada akhir perdagangan Jumat karena penurunan outlook US oleh Moodys.
Adapun penurunan USD Index pada akhir pekan kemarin turun tipis dari level 105.98 ke level 105.80.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka brahim Assuaibi justru menilai rupiah berpotensi lanjut melemah.
Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di China juga mengurangi sentimen terhadap pasar Asia, menyusul serangkaian data yang lemah pada bulan Oktober 2023.
"Meskipun begitu, data tersebut meningkatkan harapan akan langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari pemerintah China," katanya.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Menguat Pekan Depan, Simak Kata Kepala Ekonom Bank Permata
Ibrahim memproyeksikan, rupiah bergerak melemah dengan rentang Rp 15.680 - Rp 15.770 per dolar AS.
Sementara Fikri memperkirakan rupiah berkisar di Rp 15.570 - Rp 15.760 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News