Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto melemah setelah Federal Reserve atau The Fed memangkas suku bunga acuan pada Rabu (29/10/2025) kemarin. Namun, pasar kripto masih berpotensi menguat pada sisa tahun.
Mengacu data Coinmarketcap, pada Kamis (30/10/2025) pukul 17.47 WIB, kapitalisasi pasar kripto turun 3,18% ke level US$ 3,68 triliun dalam 24 jam.
Pada waktu yang sama, harga aset kripto Bitcoin (BTC) juga terkoreksi 2,72% secara harian ke level US$ 110.013, meskipun masih naik 0,50% dalam sepekan.
Adapun harga aset kripto Ethereum (ETH) juga tercatat di level US$ 3.892, terkoreksi 2,72% dalam 24 jam dan naik 0,29% dalam sepekan.
Baca Juga: Pasar Kripto Justru Memerah Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga, Ada Apa?
Founder dan CEO TRIV Gabriel Rey mengatakan, di tengah pelemahan, ke depan pasar kripto masih berpotensi ditopang oleh prospek meredanya tensi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kalau Presiden AS Donald Trump mengunggah sebuah cuitan yang mengatakan akan berpotensi damai untuk tarif dagang dan lainnya, akan jadi sentimen positif bagi pasar kripto," jelasnya kepada Kontan, Rabu (29/10/2025).
Untuk strategi, Gabriel menyarankan investor kripto menempatkan sebesar 70% untuk porsi BTC, sedangkan sisanya dapat dialokasikan ke alternative coin (altcoin).
"Kalau untuk sekarang, sektor yang sedang ramai adalah Perpetual DEX, seperti koin Hyperliquid dan Aster," jelasnya.
Baca Juga: Pemangkasan Bunga The Fed Dongkrak Prospek Aset Kripto
Sedangkan untuk sektor yang berfokus pada ekosistem stablecoin, lanjut Gabriel, juga sedang banyak diminati. Misalnya, aset seperti Athena dan Plasma.
"Ini yang sedang menerima aliran dana dari venture capital dan investor-investor besar," tandasnya.
Setelah kini The Fed memangkas suku bunga, Gabriel menaksir BTC masih dapat menembus sekitar level US$ 125.000, sedangkan ETH berpotensi ke kisaran US$ 3.500-US$ 4.000.
Selanjutnya: Sering Dialami Banyak Orang Saat Ini, Apa itu Social Anxiety ya?
Menarik Dibaca: Bersyukur Membuat Lebih Bahagia, Ini Penjelasan dari Sisi Psikologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













