kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Kinerja Bumi Serpong Damai (BSDE) Merosot, Ini Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 30 Oktober 2025 / 18:45 WIB
Kinerja Bumi Serpong Damai (BSDE) Merosot, Ini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Apartemen Upper West yang dikembangkan Sinar Mas Land di BSD City, Tangerang. Kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merosot di periode Januari-September 2025. Melansir laporan keuangan, pendapatan usaha BSDE tercatat Rp 8,76 triliun per kuartal III 2025. Ini turun 12,95% dari Rp 10,06 triliun per kuartal III tahun lalu.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merosot di periode Januari-September 2025.

Melansir laporan keuangan, pendapatan usaha BSDE tercatat Rp 8,76 triliun per kuartal III 2025. Ini turun 12,95% dari Rp 10,06 triliun per kuartal III tahun lalu.

Segmen penjualan menyumbang paling banyak ke pendapatan, yaitu Rp 7,47 triliun. Lalu, segmen sewa berkontribusi Rp 765,85 miliar, segmen pengelola gedung Rp 293,29 miliar, dan segmen jasa pengoperasian jalan tol Rp 74,85 miliar.

Kemudian, segmen arena rekreasi Rp 71,45 miliar, segmen hotel Rp 52,29 miliar, segmen pelayanan air Rp 13,7 miliar, dan segmen lain-lain Rp 19,4 miliar.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menjadi Rp 1,36 per September 2025. Ini terkoreksi 49,53% YoY dari Rp 2,7 triliun per September tahun lalu.

Baca Juga: Kinerja Bumi Serpong Damai (BSDE) Turun per Kuartal III 2025, Laba Anjlok 49,53%

Meskipun kinerja keuangan merosot, tetapi raihan pendapatan prapenjualan alias marketing sales BSDE tampak tumbuh.

Per kuartal III 2025, BSDE mencetak marketing sales Rp 7,10 triliun, setara dengan 71% dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 10 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan, pencapaian tersebut tumbuh sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,84 triliun. 

“Hal ini mencerminkan adanya permintaan yang tetap terjaga di pasar properti,” ujar Hermawan dalam keterangannya kepada Kontan, Senin (27/10/2025). 

Kontributor terbesar terhadap total marketing sales BSDE berasal dari segmen komersial dengan nilai Rp 3,33 triliun atau sekitar 47% dari total marketing sales. Sementara itu, segmen residensial menyumbang Rp 3,14 triliun atau sekitar 44% dari total marketing sales.

Hermawan bilang, BSDE bakal terus memanfaatkan insentif fiskal berupa PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) yang masih berlaku hingga akhir 2026.

Menurutnya, kombinasi kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, termasuk penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia serta pelonggaran likuiditas, menjadi sinyal positif bagi sektor properti.

Kebijakan tersebut dinilai mampu memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan permintaan terhadap produk hunian siap huni.

“BSDE optimistis mampu menjaga pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan hingga akhir tahun,” ungkapnya.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Jual Entitas Anak, Simak Rinciannya

Analis Maybank Sekuritas, Kevin Halim mengatakan, penurunan kinerja keuangan BSDE di periode ini disebabkan oleh kenaikan operating expenses (opex) yang didorong oleh kenaikan gaji karyawan seiring dengan ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perseroan.

Penurunan pendapatan usaha disebabkan oleh raihan marketing sales dari PPN DTP di sepanjang tahun 2025 yang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

Padahal, VAT pre-sales (PPN DTP) langsung diakui sebagai pendapatan sementara regular prapenjualan harus menunggu unit jadi dan handover baru bisa diakui sebagai pendapatan.

Di sisi lain, pendorong pertumbuhan raihan marketing sales per kuartal III 2025 adalah adanya peluncuran proyek baru.

“Baru-baru ini, BSDE meluncurkan cluster Botanic Villa di cluster Nava Park,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (30/10/2025).

 

Kevin melihat, ada prospek positif terhadap kinerja prapenjualan BSDE yang didorong oleh peluncuran proyek baru, seperti Botanic Villa.

Sentimen positif untuk BSDE hingga tahun 2026 adalah penurunan tingkat suku bunga. Sementara, sentimen negatif berasal dari perlambatan ekonomi yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.

“Namun, perpanjangan insentif PPNDPT dan penurunan suku bunga dapat membantu kinerja sektor properti ke depannya,” ungkapnya.

Saat ini, BSDE diperdagangkan pada 82% discount to RNAV, yang dinilai masih undervalued. Kevin pun merekomendasikan beli untuk BSDE dengan target harga Rp 1.050 per saham.

Selanjutnya: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?

Menarik Dibaca: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×