kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Diprediksi Menguat Pekan Depan, Simak Kata Kepala Ekonom Bank Permata


Sabtu, 11 November 2023 / 08:00 WIB
Rupiah Diprediksi Menguat Pekan Depan, Simak Kata Kepala Ekonom Bank Permata
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta merosot 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp15.003 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.970 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,26% ke level Rp 15.695 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/11). Namun, dalam sepekan, rupiah masih menguat 0,20% dari level penutupan Jumat lalu di Rp 15.727.

Sementara berdasarkan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,28% ke level Rp 15.693 per dolar pada Jumat (10/11). Sementara dalam sepekan, rupiah menguat hingga 0,49% dari level penutupan akhir pekan lalu di Rp 15.771.

Baca Juga: Dolar AS Kembali Melemah Dibanding Pekan Lalu, Waktu Tepat untuk Beli?

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah pada Jumat (10/11) terjadi akibat pernyataan Kepala The Fed Jerome Powell pada Kamis (9/11). Powell menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan The Fed sudah selesai dalam menangani inflasi. 

Powell juga menyampaikan bahwa The Fed masih membuka ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu, data initial jobless claims AS cenderung turun dibandingkan sebelumnya sehingga memberikan sinyal bahwa pasar tenaga kerja masih cenderung ketat. 

"Faktor-faktor tersebut mendorong sentimen risk-off di pasar keuangan global," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/11).

Baca Juga: Rupiah Melemah pada Jumat (10/11) tapi Masih Menguat dalam Sepekan

Sementara sepanjang pekan in, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen data ketenagakerjaan AS di awal pekan. Sayangnya, pernyataan dari pejabat The Fed di pekan ini memangkas apresiasi rupiah. 

Untuk pekan depan, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak menguat sejalan dengan proyeksi perlambatan inflasi AS, yang akan rilis pada Selasa (14/10) malam. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 15.600-Rp 15.725 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×