kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Rupiah Diprediksi Menguat Pekan Depan, Simak Kata Kepala Ekonom Bank Permata


Sabtu, 11 November 2023 / 08:00 WIB
Rupiah Diprediksi Menguat Pekan Depan, Simak Kata Kepala Ekonom Bank Permata
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta merosot 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp15.003 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.970 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,26% ke level Rp 15.695 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/11). Namun, dalam sepekan, rupiah masih menguat 0,20% dari level penutupan Jumat lalu di Rp 15.727.

Sementara berdasarkan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,28% ke level Rp 15.693 per dolar pada Jumat (10/11). Sementara dalam sepekan, rupiah menguat hingga 0,49% dari level penutupan akhir pekan lalu di Rp 15.771.

Baca Juga: Dolar AS Kembali Melemah Dibanding Pekan Lalu, Waktu Tepat untuk Beli?

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah pada Jumat (10/11) terjadi akibat pernyataan Kepala The Fed Jerome Powell pada Kamis (9/11). Powell menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan The Fed sudah selesai dalam menangani inflasi. 

Powell juga menyampaikan bahwa The Fed masih membuka ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu, data initial jobless claims AS cenderung turun dibandingkan sebelumnya sehingga memberikan sinyal bahwa pasar tenaga kerja masih cenderung ketat. 

"Faktor-faktor tersebut mendorong sentimen risk-off di pasar keuangan global," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/11).

Baca Juga: Rupiah Melemah pada Jumat (10/11) tapi Masih Menguat dalam Sepekan

Sementara sepanjang pekan in, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen data ketenagakerjaan AS di awal pekan. Sayangnya, pernyataan dari pejabat The Fed di pekan ini memangkas apresiasi rupiah. 

Untuk pekan depan, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak menguat sejalan dengan proyeksi perlambatan inflasi AS, yang akan rilis pada Selasa (14/10) malam. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 15.600-Rp 15.725 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×