kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas, harga timah menuju US$ 19.500 per ton!


Rabu, 01 Oktober 2014 / 04:49 WIB
Awas, harga timah menuju US$ 19.500 per ton!
ILUSTRASI. Terdapat 2 paket murah di Promo Dunkin Weekend 14-16 April 2023, yaitu: Pay 1 For 2 & Gratis DD Card 2023


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Harga timah terjun ke level terendah selama 14 bulan terakhir. Harga timah meleleh lantaran tertekan oleh prospek perekonomian Tiongkok yang semakin terpuruk. Seperti diketahui, Tiongkok adalah pengguna komoditas timah terbesar di dunia.

Indeks manufaktur China pada September tahun ini tercatat sebesar 50,2. Angka tersebut menurun dibandingkan sebulan sebelumnya. Hal ini turut memperdalam koreksi harga timah.

Mengutip Bloomberg, pada Senin (29/9) lalu, harga timah  untuk kontrak pengiriman Desember di London Metal  Exchange (LME) menurun 0,6% dibandingkan harga Jumat (26/9) pekan lalu, menjadi US$ 20.398 per metrik ton. Harga tersebut terjun paling dalam sejak 30 Juli 2013.

Ibrahim, analis pasar komoditas dan Direkstur Equilibirium Komoditas Berjangka, mengatakan, semakin anjloknya harga timah lantaran tekanan ekonomi China yang semakin dalam. Penurunan indeks manufaktur Tiongkok pada September tahun ini turut menambah tekanan. Sebelumnya, penjualan properti di Negeri Tembok Raksasa ini juga melambat.

Perekonomian China memang sangat terpuruk. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok hingga akhir tahun ini tidak akan bisa mencapai target yakni sebesar 7,4%. Di sisi lain, dollar Amerika Serikat terus menguat sehingga turut menambah tekanan terhadap ekonomi China.

Pelemahan harga timah juga karena berlimpahnya pasokan timah. “Masih oversupply,” ujar dia. Harga timah diprediksi masih melemah, terutama di kuartal IV 2014. Sebab, The Fed kemungkinan besar menaikkkan suku bunga acuannya di akhir tahun 2014. “Meningkatanya PDB AS mengindikasikan The Fed akan menaikkan bunga di akhir tahun ini,” jelas Ibrahim.

Jika The Fed mengerek bunga pada November atau Desember 2014, Ibrahim menebak, harga timah bisa terjun ke US$ 19.500,  level terendah sejak bursa timah muncul.

Secara teknikal, timah masih melemah. Moving average 40% berada di atas bollinger tengah. Stochastic berada di level 75% area negatif menunjukkan harga turun, moving average convergence divergence (MACD) di level 65% negatif mengindikasikan turun. Adapun relative strength index (RSI) di level 70% negatif, memperlihatkan masih melanjutkan penurunan.

Ibrahim menduga, harga timah dalam sepekan ke depan berkisar US$ 20.100 hingga US$ 20.490 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×