kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.276   26,00   0,16%
  • IDX 7.099   51,22   0,73%
  • KOMPAS100 1.024   -4,13   -0,40%
  • LQ45 775   -11,07   -1,41%
  • ISSI 234   3,65   1,58%
  • IDX30 400   -5,95   -1,47%
  • IDXHIDIV20 461   -9,59   -2,04%
  • IDX80 115   -0,73   -0,63%
  • IDXV30 117   -0,72   -0,61%
  • IDXQ30 128   -2,82   -2,15%

MSCI Kasih Kabar Baik untuk BREN, PTRO dan CUAN, Intip Rekomendasi Sahamnya


Senin, 14 Juli 2025 / 07:32 WIB
MSCI Kasih Kabar Baik untuk BREN, PTRO dan CUAN, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Rekomendasi saham untuk emiten milik taipan Prajogo Pangestu yang tidak lagi dapat perlakuan khusus dalam peninjauan indeks MSCI di Agustus 2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital International (MSCI) resmi mengumumkan tiga saham milik taipan Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tidak lagi mendapatkan perlakuan khusus (exceptional treatment) dalam peninjauan indeks MSCI periode Agustus 2025 mendatang.

Saham-saham tersebut nantinya akan dievaluasi sesuai dengan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes Methodology (GIMI), termasuk dengan penerapan kebijakan baru terkait perpanjangan periode pemantauan, melansir pengumuman resmi dari MSCI, Jumat (11/7).

Keputusan tersebut sekaligus menandai dibatalkannya rencana penerapan kriteria Unusual Market Activity (UMA) atau pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA) dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sebagai syarat peninjauan dalam indeks MSCI. 

Perubahan ini merupakan respons atas masukan dari para pelaku pasar yang sebelumnya menilai penerapan mekanisme UMA dan FCA selama 12 bulan dinilai terlalu ketat.

Untuk kriteria baru, MSCI akan memberlakukan perubahan signifikan terhadap perlakuan atas saham-saham yang masuk dalam daftar pengawasan khusus seperti papan pemantauan khusus (kriteria 10) di Indonesia dan Taiwan Disposition Board. Kebijakan ini mulai berlaku pada peninjauan indeks periode Agustus 2025.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (14/7)

Dalam kebijakan terbaru ini, MSCI memperpanjang periode pemantauan atas saham-saham yang masuk dalam dua daftar tersebut. Secara khusus, MSCI menyatakan tidak akan menambahkan saham ke dalam MSCI Investable Market Indexes (IMI) maupun melakukan perpindahan segmen ukuran antara Standard dan Small Cap untuk saham yang tercatat di kedua papan pengawasan itu.

Ini berlaku untuk saham yang telah muncul di papan pemantauan itu dalam periode mulai dari tanggal batas harga Peninjauan Indeks sebelumnya hingga tiga hari kerja sebelum Tanggal Efektif Peninjauan Indeks saat ini.

Sebagai informasi, saat ini periode pemantauan dimulai dari tanggal batas harga Peninjauan Indeks saat ini hingga tiga hari kerja sebelum Tanggal Efektif Peninjauan Indeks saat ini. Jadi, periode pemantauan ini akan diperpanjang.

MSCI juga akan memperbarui dokumen metodologi GIMI sebagai bagian dari pembaruan kebijakan yang akan berlaku dalam Index Review Agustus 2025.

Ke depan, MSCI akan terus mengevaluasi daftar peringatan serupa di pasar lain dan dapat mempertimbangkan penerapan perlakuan ini di masa mendatang.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Hari Ini (14/7), IHSG Diprediksi Menguat

Analis sekaligus VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi berpandangan dengan tidak diberlakukannya perlakuan khusus (exceptional treatment) dalam peninjauan indeks MSCI periode Agustus 2025, maka membuka peluang besar untuk BREN masuk menjadi konstituen, dibandingkan PTRO dan CUAN.

Pasalnya, BREN memiliki beberapa faktor pendukung yang kuat, antara lain, pertama, free float BREN telah memenuhi ambang batas, yakni sebesar 11,6% dengan nilai adjusted sekitar US$ 5,86 miliar, jauh di atas batas minimum MSCI sebesar US$ 3 miliar.

Kedua, likuiditas kuat yang tercermin dari estimasi rata-rata nilai transaksi harian (3M ADTV) sebesar Rp 282 miliar. Faktor ketiga, tidak lagi masuk dalam pengecualian kebijakan MSCI.

Namun demikian, Audi mencatat aturan free float versi MSCI bisa berbeda dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham publik dianggap tidak bebas diperdagangkan sehingga masih ada kemungkinan untuk BREN tidak masuk dalam indeks.

Untuk CUAN, peluang masuk ke dalam indeks MSCI masih terbuka, terutama dengan adanya rencana stock split dengan rasio 1:10 yang dijadwalkan pada 15 Juli 2025. Aksi ini diperkirakan akan meningkatkan likuiditas saham, yang merupakan salah satu kriteria utama dalam seleksi MSCI. 

Meskipun saat ini free float CUAN mencapai 15%, nilai kapitalisasi yang dapat diperdagangkan masih berada di bawah ambang batas MSCI, yakni sekitar US$ 1,5 miliar, dibandingkan dengan persyaratan minimum sebesar US$ 3 miliar. 

"Aksi stock split berpotensi mendorong nilai free float CUAN ke depannya, terlebih sebelum rebalancing Agustus 2025," kata Audi kepada Kontan, Minggu (13/7).

 

Sementara itu, peluang PTRO untuk masuk ke dalam indeks MSCI dinilai paling kecil, mengingat nilai free float-nya yang masih rendah, yakni sekitar US$ 0,5 miliar.

Audi menyarankan investor untuk memanfaatkan momentum yang ada pada ketiga saham tersebut. Misalnya, BREN dinilai memiliki potensi paling besar untuk masuk ke dalam indeks MSCI, sehingga dapat membuka peluang meraih eksposur dari investor global. Sementara itu, CUAN berpeluang mengalami dorongan positif, terutama didukung oleh aksi stock split yang akan meningkatkan likuiditas. 

Adapun PTRO tetap menarik untuk dicermati, sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan yang terus menunjukkan perbaikan.

Audi merekomendasikan trading buy untuk saham BREN, CUAN dan PTRO di target harga masing-masing Rp 7.250 per saham, Rp 15.500 atau Rp 1.550 per saham setelah stock split dan Rp 3.750 per saham

Selanjutnya: AI di Industri Kreatif: Peluang, Tantangan, dan Suara Para Seniman Dunia

Menarik Dibaca: AI di Industri Kreatif: Peluang, Tantangan, dan Suara Para Seniman Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×