kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

IHSG Diramal Lanjut Menguat Selasa (15/7), Cermati Rekomendasi Saham Berikut


Senin, 14 Juli 2025 / 17:54 WIB
IHSG Diramal Lanjut Menguat Selasa (15/7), Cermati Rekomendasi Saham Berikut
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 49,71 poin atau 0,71% ke 7.097,15 pada akhir perdagangan Senin (14/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/06/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 49,71 poin atau 0,71% ke 7.097,15 pada akhir perdagangan Senin (14/7). 

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, penguatan IHSG didorong oleh kenaikan saham-saham milik taipan Prajogo Pangestu yang berpeluang untuk masuk indeks saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada Agustus 2025 mendatang.

“Meski di sisi lain, terjadi tekanan pada saham big banks, seperti BMRI -5,6%; BBRI -2,58%; BBNI -3,35% dan BBCA -1,16%,” terang Audi kepada Kontan, Selasa (15/7).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Selasa (15/7), Ini Sentimen dan Rekomendasi Sahamnya

Audi menaksir, IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 7.033 dan resistance 7.160 dengan indikator MACD masuk dalam zona positif, sejalan dengan RSI yang menunjukkan kenaikan.

Sentimen untuk pergerakan besok berasal dari rilis data inflasi Amerika Serikat periode Juni 2025 yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya menjadi sebesar 2,5% YoY dan konsensus tumbuh 2,6% YoY.

“Kami melihat hal ini dapat memberikan sinyal negatif untuk The Fed, seiring dengan inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, terlebih dengan kebijakan tarif resiprokal Trump. Ini juga akan berdampak negatif untuk saham seiring dengan investor yang masih mempertahankan dalam aset low risk,” ujar Audi.

Baca Juga: Cek Top Losers LQ45 saat IHSG Menghijau pada Senin (14/7), Ada BMRI, CTRA, dan ACES

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga berpandangan serupa. Menurutnya penguatan IHSG hari ini terdorong oleh pergerakan saham emiten-emiten Prajogo Pangestu dan rilis data neraca perdagangan Tiongkok bulan Juni 2025 yang membukukan surplus sebesar US$114.77 miliar dari US$103.22 miliar di Mei 2025.

Surplus ini kata Alrich didorong oleh pertumbuhan ekspor Tiongkok sebesar 5,8% secara tahunan (YoY) dari 4.8% YoY di Mei 2025, lebih besar dari pertumbuhan impor sebesar 1,1% YoY dari minus 3,4% YoY di Mei 2025. 

Surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat pada Juni 2025 juga meningkat menjadi US$26.57 miliar dari US$18 miliar di Mei 2025, meskipun ekspor dan impor dengan AS masing-masing turun sebesar 16,1% YoY dan 15,5% YoY. 

“Secara teknikal, IHSG telah breakout dari MA200 di sekitar level 7082. Namun indicator Stochastic RSI berada pada area overbought dan didukung oleh meningkatnya volume jual,” ujar Alrich kepada Kontan, Senin (14/7).

Meski begitu, Alrich melihat indicator MACD masih menunjukkan momentum positif sehingga IHSG diperkirakan berpotensi pullback jangka pendek untuk menutup gap di sekitar level 7.055 dengan support 7.050 dan resistance 7.150 di perdagangan besok (15/7).

Pendorongnya, investor tengah menanti data pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal ll-2025 yang diperkirakan tumbuh melambat 5.1% YoY dari 5.4% YoY di kuartal l 2025. 

“Untuk penjualan ritel Tiongkok bulan Juni diperkirakan menjadi 5.6% YoY dari 6.4% YoY di Mei 2025. Demikian juga dengan data industrial production bulan Juni 2025 yang diperkirakan melambat menjadi 5.6% YoY dari 5.8% YoY di Mei 2025,” kata Alrich.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,71% ke 7.097 pada Senin (14/7), BRPT, AKRA, TOWR Jadi Top Gainers LQ45

Dari AS, investor tengah menantikan data CPI atawa indeks harga konsumen AS bulan Juni 2025 yang diperkirakan meningkat menjadi 2.7% YoY dari 2.4% YoY di Mei 2025. Untuk core CPI AS bulan Juni 2025 diperkirakan Alrich juga meningkat menjadi 3% YoY dari 2.8% YoY di Mei 2025. 

Untuk itu, Audi menyarankan investor untuk trading buy saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan level support Rp 410 dan resistance Rp 496.

Audi juga merekomendasikan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan support Rp 2.470 dan resistance Rp 3.070.

Sementara itu, Alrich merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Selanjutnya: Menteri ESDM Buka Suara Target Capai 100% EBT pada 2035

Menarik Dibaca: Zinc Trail Run Hadir di Bali pada November Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×