kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

SBR014 Diproyeksi Banyak Peminat, Ini Alasannya


Senin, 14 Juli 2025 / 17:35 WIB
SBR014 Diproyeksi Banyak Peminat, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menggelar penawaran Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel seri SBR014 mulai Senin,(14/7).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar penawaran Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 mulai Senin, 14 Juli 2025.

Ada dua jenis SBR014 yang ditawarkan yakni SBR014 tenor 2 tahun (SBR014-T2) dan SBR014 tenor 4 tahun (SBR014-T4). Besaran kupon SBR014 masing-masing sebesar 6,25% dan 6,35% dengan jenis kupon floating with floor.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014, yakni SBR014T2 dan SBR014T4, yang ditawarkan oleh pemerintah pada periode 14 Juli hingga 7 Agustus 2025, terbilang menarik bagi investor ritel. 

Baca Juga: Masih Atraktif, Kupon SBR014 di Rentang 6,25% dan 6,35%

Daya tarik utama dari produk ini terletak pada kuponnya yang menggunakan sistem floating with floor. Artinya tingkat kuponnya bisa naik mengikuti kenaikan BI Rate. Namun tidak akan turun di bawah tingkat minimalnya, yaitu sebesar 6,25% untuk tenor 2 tahun (SBR014T2) dan 6,35% untuk tenor 4 tahun (SBR014T4).

Josua menjelaskan, beberapa faktor yang membuat SBR014 ini menarik adalah tingkat kupon yang relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito bank BUMN, yang saat ini berkisar di bawah 4%.

"Dengan kupon 6,25%-6,35%, SBR014 menawarkan imbal hasil yang kompetitif," ujar Josua kepada Kontan, Senin (14/7).

Selain itu, pajak atas kupon SBR hanya sebesar 10%, lebih rendah dari deposito yang dikenakan pajak 20%. Sehingga investor akan mendapatkan imbal hasil neto yang lebih tinggi. 

Misalnya, untuk investasi sebesar Rp10 juta pada SBR014T4, investor akan menerima kupon neto bulanan sebesar Rp 47.628.

Hal lain yang menarik investor adalah keamanan yang sangat tinggi, karena pembayaran pokok dan kuponnya dijamin penuh oleh negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Baca Juga: Dijual Hari Ini (14/7), Kupon SBR014 6,25% & 6,35%, Ini Cara Belinya

Investor juga mendapatkan fasilitas early redemption yang memungkinkan pencairan sebelum jatuh tempo hingga maksimal 50% dari nilai investasi setelah satu tahun kepemilikan untuk SBR014T2 dan dua tahun untuk SBR014T4 tanpa dikenakan biaya pencairan.

Josua menyebut, penyerapan dari SBR014 ini akan dipengaruhi beberapa faktor utama. Pertama, kondisi makroekonomi dan prospek suku bunga Bank Indonesia. Saat ini, tren penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia berpotensi menurunkan daya tarik instrumen berbunga tetap. 

"Tetapi justru meningkatkan minat terhadap instrumen berbunga mengambang dengan batas bawah, seperti SBR014," kata dia.

Kedua, tingkat pemahaman dan literasi investor ritel terhadap produk SBN ritel, yang cenderung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, juga akan berkontribusi positif terhadap tingkat penyerapan produk ini. 

Faktor ketiga adalah gencarnya sosialisasi serta kemudahan akses pembelian melalui berbagai mitra distribusi, baik melalui perbankan maupun platform fintech yang telah terintegrasi secara digital.

Berdasarkan penjualan historis produk SBN ritel sebelumnya, serta tren likuiditas di pasar domestik yang saat ini cukup tinggi, potensi penjualan SBR014 diperkirakan akan tinggi. 

Baca Juga: SBR014 Mulai Ditawarkan 14 Juli, Ini Proyeksi Kupon dan Daya Tariknya!

Josua mencontohkan, penjualan SBR sebelumnya seperti SBR013 dan ORI023 berhasil mencatatkan penjualan yang signifikan, masing-masing di kisaran belasan hingga puluhan triliun rupiah. 

"Dengan kupon yang lebih tinggi dan kondisi pasar yang mendukung, potensi penjualan SBR014 ini diperkirakan dapat mencapai kisaran Rp10-20 triliun, bergantung juga pada kondisi pasar keuangan selama masa penawaran berlangsung serta efektivitas sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan mitra distribusi," ucap Josua.

Secara keseluruhan, Josua mengatakan bahwa SBR014 merupakan produk investasi yang menarik bagi investor ritel yang mencari keamanan, imbal hasil kompetitif, serta fleksibilitas dalam pengelolaan likuiditasnya. 

"Produk ini sangat relevan untuk mendukung tujuan finansial jangka menengah investor, sekaligus berkontribusi positif terhadap pembiayaan pembangunan nasional," pungkas Josua.

Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Minus 1,84 Persen, Hari Ini Tambah Mahal (14/7)

Menarik Dibaca: Zinc Trail Run Hadir di Bali pada November Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×