kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Ada Kemungkinan, BUMI Tak Jadi Buy Back Saham


Jumat, 13 Februari 2009 / 08:10 WIB
Ada Kemungkinan, BUMI Tak Jadi Buy Back Saham


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Naga-naganya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) gagal memenuhi janji menggelar pembelian kembali alias buy back saham khusus selama krisis. Sebab, BUMI hanya memiliki sisa waktu buy back sampai akhir pekan ini.

Nah, lantaran belum melaksanakan hajatan buy back, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pun akan meminta klarifikasi kepada manajemen BUMI. Bapepam-LK ingin mengetahui penyebab BUMI tak juga melakukan buy back 20% saham.

"Tadinya mereka beralasan tengah mencari waktu dan strategi keuangan yang paling tepat," kata Kepala Biro Penilai Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan, kemarin (12/2).

Selain BUMI, dalam catatan Bapepam-LK, sampai Kamis (12/2) ada dua emiten lain yang juga belum memenuhi janjinya melakukan buy back. Mereka adalah PT Multi Indocitra Tbk (MICE) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Namun, hanya BUMI dan MICE yang memiliki batas waktu terakhir pada pekan ini.

Anis menjelaskan, jika mereka belum juga merealisasikan buy back sampai batas waktu habis, Bapepam-LK akan memanggil emiten tersebut. "Kami akan menanyakan alasan mereka tidak melakukan buy back, padahal mereka yang dulu meminta buy back," tuturnya.

Pemilik BUMI jual saham?

Manajemen BUMI tak mau ambil pusing perihal urusan pembelian kembali saham ini. "Buy back bukan sesuatu yang wajib dilaksanakan," ujar Dileep Sivastava, Senior Vice President Hubungan Investor BUMI.

Sebelumnya, pada November 2008 lalu, BUMI menyatakan sudah menyiapkan dana sekitar Rp 8,25 triliun atau US$ 726 juta untuk memborong kembali 3,3 miliar saham atau setara 17% saham di pasar. BUMI mematok harga buy back Rp 2.500 per saham.

Waktu itu, harga saham BUMI berada di kisaran Rp 1.000 per saham. Gara-gara ada patokan harga, Bapepam-LK menegur BUMI, agar merevisi rencana buy back tersebut.

Pada akhir Januari 2009, BUMI masih menyatakan akan melakukan buy back sebelum 16 Februari 2009. BUMI akan melakukan buy back dengan memakai dana dari kas internal.

Yang pasti, lebih dari sepekan ini harga saham BUMI terus melejit. Awal Februari 2009, harga saham BUMI masih nongkrong di level Rp 500 per saham. Pada penutupan perdagangan pasar kemarin, harganya sudah berada di Rp 730 per saham. Itu artinya, dalam tempo kurang dari setengah bulan, telah terjadi kenaikan harga saham sebesar 46%.

Lonjakan harga saham BUMI itu juga berbarengan dengan peningkatan volume perdagangan sahamnya. Sejak 5 Februari 2009, rata-rata perdagangan harian saham BUMI tidak pernah kurang dari angka 600 juta saham per hari. Jika BUMI mengaku ogah-ogahan melakukan buy back saham, lalu siapa yang mengerek harga saham ini ke atas dengan volume yang mendadak menjadi lebih besar dari hari biasanya?

Ada selentingan kabar, salah satu perusahaan yang masih berada di Grup Bakrie telah memborong saham BUMI di pasar secara besar-besaran. Tujuan aksi ini adalah untuk mendongkrak harga saham BUMI. Sebab kabar yang beredar di kalangan hedge fund, pemilik BUMI akan menjual saham ke sebuah konsorsium investor institusi di Asia Tenggara. "Katanya San Miguel ikut lagi di dalamnya," kata seorang hedge fund di Singapura kepada KONTAN.

Sejauh ini, BUMI membantah kabar tersebut. "Kami tidak tahu tentang masalah ini," ujar Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×