kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2014, dana kelolaan reksadana syariah tumbuh minim


Jumat, 13 Februari 2015 / 20:29 WIB
2014, dana kelolaan reksadana syariah tumbuh minim
ILUSTRASI. Cara Ampuh Turunkan Kolesterol Moms


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Industri reksadana syariah tumbuh tipis sepanjang 2015. Data Infovesta Utama menunjukkan dana kelolaan reksadana syariah naik tipis 1,46% menjadi Rp 11,94 triliun pada akhir Januari 2015 dibandingkan akhir Desember 2014 yang sebesar Rp 11,77 triliun.

Kenaikan terbesar berasal dari dana kelolaan exchange traded fund (ETF) syariah sebesar 11% menjadi Rp 535 miliar dari Rp 482 miliar. Dana kelolaan reksadana pasar uang syariah naik 3,74% menjadi Rp 759 miliar pada periode yang sama.

Adapun dana kelolaan reksadana saham syariah naik 0,70% menjadi Rp 6,64 triliun. Reksadana campuran syariah naik 3,65% menjadi Rp 1,827 triliun, serta reksadana terproteksi syariah naik 0,43% menjadi Rp 1,68 triliun. Sementara itu reksadana pendapatan tetap dan indeks syariah justru turun. Masing-masing tercatat minus 1,98% menjadi Rp 368 miliar dan minus 12,67% menjadi Rp 131 miliar.

Sementara itu,  reksadana syariah pendapatan tetap mencatatkan keuntungan paling tinggi yang ditunjukkan oleh Infovesta Sharia Fixed Income Fund Index sebesar 1,87%. Sedangkan rata-rata return reksadana syariah saham atau Infovesta Sharia Equity Fund Index sebesar 1,51%. Serta tata-rata return rekaadana campuran atau Infovesta Sharia Balanced Fund Index mencapai 1,36%

Analis Infovesta Utama Yosua Zisokhi mengatakan data tersebut di luar reksadana penyertaan terbatas dan denominasi dollar Amerika Serikat. Menurut dia, kenaikan dana kelolaan reksadana syariah ditopang oleh masuknya dana dari investor yang terlihat pada pertumbuhan unit penyertaan sebesar 1,27%.

"Selain itu, pertumbuhan juga ditopang kenaikan aset dasar yang mencatatkan return positif. Terutama pada aset dasar saham dimana indeks JII (Jakarta Islamic Index)  naik 2,26% sepanjang bulan Januari," tutur Yosua.

Minimnya pertumbuhan dana kelolaan syariah, menurut dia, dipicu oleh masih rendahnya penetrasi produk-produk reksadana syariah di masyarakat Indonesia. Disamping itu, aset dasar investasi baik saham maupun obligasi syariah juga masih minim. "Sehingga, reksadana syariah masih kesulitan jika ada penambahan investasi," tutur dia.

Edukasi terhadap masyarakat Indonesia tentang keuangan syariah juga belum tersebar merata sehingga pertumbuhan reksadana syariah tidak sebesar reksadana konvensional.  "Juga masih belum banyaknya SDM (sumber daya manusia)  di industri ini," ujar dia.

Yosua memperkirakan prospek reksadana syariah tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan reksadana konvensional. Namun, reksadana syariah cenderung berkarakter defensif. Dengan demikian, pergerakannya akan sedikit tertinggal dibandingkan konvensional. "Namun disisi lain risiko juga ikut mengecil," ujar dia.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja memperkirakan dana kelolaan reksadana syariah akan naik 30% tahun ini.  Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pasar saham yang ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kenaikan pasar saham juga akan berimbas terhadap naiknya saham syariah " kata Ridwan.  Dia mengakui,  pertumbuhan reksadana syariah saat ini masih kecil lantaran  instrumen yang menjadi aset dasar sangat terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×