Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Jakarta - Raksasa teknologi Indonesia PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2025 dengan capaian solid. Berbagai metrik keuangan GOTO menunjukkan profitabilitas yang semakin membaik.
Dalam siaran pers resmi yang disampaikan perseroan, GOTO melaporkan kinerja keuangan kuartal kedua (April-Juni) 2025 dengan mencetak rekor baru untuk Nilai Transaksi Bruto (Gross Transaction Value/GTV) inti Grup, pendapatan bersih, laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) dan EBITDA yang disesuaikan.
EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai positif sebesar Rp 427 miliar, membaik Rp 491 miliar YoY, sementara EBITDA Grup mencapai positif untuk tiga kuartal berturut-turut sebesar Rp 292 miliar, membaik Rp 874 miliar YoY.
Selain kedua metrik keuangan di atas yang bukan merupakan metrik sesuai Standard Akuntansi Keuangan (SAK), GOTO juga melaporkan sudah mencetak laba usaha sebesar Rp 21 miliar untuk kuartal II tahun ini.
“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia.” kata Direktur Utama GOTO Patrick Walujo dalam keterangan resmi.
Metrik-metrik keuangan yang disajikan dalam paparan kinerja GOTO merupakan indikator yang didasarkan pada proforma dengan mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2024.
Capaian profitabilitas GOTO di semester I 2025 ini juga tidak terlepas dari kinerja dua unit bisnis utamanya yaitu Financial Technology (FinTech) dan On-Demand Services (ODS).
FinTech mencetak rekor tertinggi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 88 miliar, atau naik Rp 256 miliar dari tahun sebelumnya didorong oleh integrasi ekosistem yang lebih dalam, peningkatan keterlibatan pengguna dan kemitraan yang sukses.
Sementara itu untuk unit ODS mencetak rekor tertinggi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 328 miliar, naik 264% dari tahun sebelumnya seiring dengan fokus integrasi ekosistem, layanan premium, dan penciptaan nilai tambah untuk mitra usaha.
Apabila mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian periode Juni 2025, GOTO membukukan pendapatan sebesar Rp 8,6 triliun sepanjang Januari-Juni 2025 atau tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu GOTO juga berhasil memangkas kerugian menjadi Rp 742 miliar pada semester I 2025 atau mengalami penyusutan sebesar 74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
GOTO juga mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 Juni 2025, Perseroan memiliki Rp 18,2 triliun, atau US$ 1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas dan deposito jangka pendek.
Selanjutnya: Harga Komoditas Energi Melemah, Ini Prospek Harganya
Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan Final UEFA Super Cup 2025: PSG vs Tottenham (14/8/2025)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News