Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon perusahaan tercatat PT Widodo Makmur Perkasa Tbk menargetkan, pendapatan dan laba bersih perusahaan tahun 2021 dapat tumbuh masing-masing 300% dan 290% dibanding realisasi tahun lalu. Pada tahun 2020, perusahaan peternakan terintegrasi ini membukukan penjualan neto Rp 3,03 triliun dengan laba bersih Rp 81,44 miliar.
Pendiri sekaligus Direktur Utama Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan, pertumbuhan pesat itu dapat tercapai seiring dengan bertambahnya kapasitas rumah potong hewan unggas (RPHU) yang ada di Klaten dan Wonogiri, Jawa Tengah. Menurut Tumiyana, kapasitas RPHU saat ini sudah mencapai 13.500 ekor per jam, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang baru sebanyak 1.500 ekor per jam. Kemudian, utilisasi peternakan di sektor live cattle alias sapi hidup juga meningkat dari 40% menjadi 60%.
Dari segi bottom line, kinerja Widodo Makmur Perkasa tahun ini terkerek peningkatan harga jual. Menurut Tumiyana, rata-rata harga jual alias average selling price (ASP) daging naik dari Rp 115.000 per kilogram pada tahun 2020 menjadi Rp 129.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga sapi hidup yang naik dari Rp 40.000-an menjadi Rp 51.000 per kilogram.
Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa incar dana Rp 1,83 triliun lewat IPO, ini rencana penggunaannya
Kemudian, untuk tahun 2022, Widodo Makmur Perkasa memperkirakan, pendapatan dapat meningkat 110% dan bottom line bertumbuh 95% dibanding realisasi tahun 2020. Pertumbuhan tersebut bakal diraih seiring dengan pengembangan fasilitas yang tengah dilakukan perusahaan.
Saat ini, Widodo Makmur Perkasa sedang dalam proses membangun pabrik pakan ternak di Ngawi, Jawa Timur tepatnya di KM 600. Lokasi ini dipilih karena Ngawi merupakan salah satu produsen jagung terbesar di pulau Jawa dan letaknya tidak terlalu jauh dengan titik pengiriman di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya maupun Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Desain ini kami buat sehingga saat melakukan farming di Sulawesi menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tidak sulit. Dari Sumatra ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga tidak terlalu jauh. Titik ini kami tentukan untuk mendorong pertumbuhan produksi di sektor poultry," ucap Tumiyana dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (28/10).
Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa bakal IPO, simak profil bisnisnya
Menurut Tumiyana, pabrik pakan ternak di Ngawi akan mulai beroperasi pada semester pertama 2022 dengan utilisasi produksi 60 ton per jam. Kemudian, pada kuartal ketiga 2021 pabrik akan beroperasi dengan kapasitas penuh, yakni 140 ton per jam.
Saat ini, Widodo Makmu Perkasa juga mengoperasikan satu pabrik pakan ternak di Balaraja. Ketika pabrik di Ngawi selesai, Widodo Makmur Perkasa bakal memiliki kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun.
Di samping itu, Widodo Makmur Perkasa juga tengah mengembangkan peternakan ayam broiler di Wonogiri, Jawa Tengah. Peternakan yang dapat menampung 2,4 juta ekor ayam ini diperkirakan bakal selesai pada semester pertama 2022.
Widodo Makmur Perkasa juga akan mengembangkan peternakan sapinya yang ada di Cianjur. Perluasan ini juga diperkirakan selesai pada semester pertama 2022.
Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa siap melantai di bursa