Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) siap melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham tahun ini. WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging, peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
Mega Nurfitriyana, COO WMP berharap, terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP.
“Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk Grup,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (27/10).
Baca Juga: IPO Widodo Makmur Perkasa, Induk WMUU Ini Incar Dana Hingga Rp 1,83 triliun
Mega mengatakan, WMP yang tumbuh dan berkembang selama 26 tahun telah menjadi salah satu kekuatan di industri consumer goods dan komoditas pertanian terbesar di regional.
Kegiatan peternakan sapi terintegrasi WMP dilakukan di 2 peternakan dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun atau terbesar di Indonesia. Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha. Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.
Untuk peternakan ayam terintegrasi, WMP mengoperasikan empat peternakan, yaitu GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64.000 DOC GPS, PS Sukabumi, Gunung Kidul dengan kapasitas 440.000 DOC, broiler commercial Cianjur, Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS, peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun.
Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP, yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). WMUU telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021.
Baca Juga: Segera IPO, Widodo Makmur Perkasa tawarkan harga IPO di kisaran Rp 160-Rp 220
WMU mengoperasikan dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan. Emiten ini juga mengoperasikan satu pabrik pakan di Balaraja dan tengah mengembangkan satu pabrik pakan di Ngawi dengan kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun. Sedangkan RPH di Klaten dan Wonogiri memiliki kapasitas produksi total 13.500 ekor per jam atau setara 79.380 ton per tahun.
Tak hanya itu, WMP melalui anak usaha yang lain juga menjalankan RPH sapi dengan kapasitas produksi 300 ekor per hari, serta memiliki fasilitas pengolahan daging. Daging olahan didistribusikan dengan merek sendiri di dalam negeri. Setiap tahun, sebanyak 4.600 ton daging diproses menjadi berbagai produk, yaitu sosis sebanyak 1.500 ton per tahun, bakso 900 ton per tahun, nugget 700 ton per tahun, dan chicken parting 1.500 ton per tahun.
Sementara itu, di lini bisnis komoditas pertanian, WMP memiliki penggilingan padi sendiri. Rice mills tersebut berlokasi di Tegal dengan kapasitas produksi 50.000 mt per tahun dan Ngawi yang akan beroperasi pada 2022 dengan kapasitas produksi 100.000 mt per tahun. “Kami juga memiliki gudang di Tegal dengan kapasitas penyimpanan 3.000 mt dan Cileungsi dengan kapasitas penyimpanan 5.000 mt,” tambah Mega.
Baca Juga: IPO bernilai jumbo menghiasi pasar saham, serapannya masih bisa optimal
Selain beras, WMP melakukan perdagangan komoditas jagung, gula, dan kedelai. Lini bisnis komoditas pertanian ini juga merupakan sumber pasokan bahan baku pakan ternak Widodo Makmur Perkasa.
WMP juga beroperasi di sektor konstruksi dan energi terbarukan untuk grup. Proyek saat ini terutama untuk mendukung Widodo Makmur Group. Widodo Makmur Perkasa melakukan konstruksi untuk membangun fasilitas dan gudang. Di semua fasilitas grup tersebut, dipasang infrastruktur energi terbarukan, termasuk panel surya dan tenaga angin.
Baca Juga: IPO bernilai jumbo diyakini masih akan terserap pasar, ini faktor pendukungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News